Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengkoordinasikan para perangkat daerah untuk menyusun program siaga darurat guna kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi pada musim hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto di Bantul, Minggu, mengatakan, dalam menghadapi bencana hidrometeorologi, sudah dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Bupati tentang status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang berlaku 26 September sampai 25 Desember 2022.
"Dalam SK itu BPBD diperintahkan untuk mengkoordinasikan perangkat daerah dalam rangka menyusun program dan kegiatan siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang sebagai antisipasi penanggulangan bencana," katanya.
Dia mengatakan, upaya mengkoordinasikan para perangkat daerah sudah dilakukan dengan rapat komprehensif tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi, sekaligus sebagai peluncuran bersama dari berbagai komponen dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
"Kita berharap bencana hidrometeorologi yang terjadi nantinya tidak berdampak pada keselamatan jiwa warga Bantul. Oleh karena itu kita melaksanakan kesiapsiagaan," katanya.
Dia mengatakan, upaya dari BPBD adalah mengaktifkan kembali 29 pos pantau yang ada di wilayah-wilayah yang punya potensi banjir dan tanah longsor tinggi, seperti di wilayah Kecamatan Imogiri, Pundong, Piyungan, dan Kretek.
"Secara simbolis kita sudah menyerahkan bantuan logistik dan berbagai makanan untuk beberapa pos pantau banjir dan longsor. Kemudian untuk teman-teman relawan pos siaga yang belum, kami minta mengambil logistik di kantor BPBD Bantul," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta bahwa awal musim hujan di Bantul dimulai pada 3 Oktober, dan prakiraan puncak musim hujan terjadi pada Februari 2023.
Pada 3 Oktober, kata dia, BPBD Bantul telah melaporkan cuaca ekstrem berupa hujan deras yang lama di tujuh kecamatan mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang yang berdampak pada kerusakan rumah, jalan, listrik, dan jembatan.
"Untuk SK siaga darurat banjir, tanah longsor, dan angin kencang masih bisa diperpanjang karena memang prakiraan musim hujan dari BMKG sampai pertengahan April 2023, sehingga kemungkinan besar status siaga darurat bisa diperpanjang," katanya.
Berita Lainnya
Bantul-Kota Yogyakarta sepakati olah sampah bersama di ITF Bawuran
Jumat, 17 Mei 2024 20:50 Wib
Bawaslu Bantul menerima dana hibah pengawasan Pilkada Rp13,5 miliar
Jumat, 17 Mei 2024 16:08 Wib
Petugas Rutan Bantul menggagalkan penyeludupan narkoba dalam rutan
Jumat, 17 Mei 2024 0:04 Wib
Pemkab Bantul menetapkan pimpinan OPD sebagai Bapak Asuh Anak Stunting
Kamis, 16 Mei 2024 20:51 Wib
Peternak sapi Bantul memasok 10 persen kebutuhan hewan kurban
Kamis, 16 Mei 2024 17:52 Wib
KPU Bantul: PPK agar berpegang kode etik penyelenggara pemilu
Kamis, 16 Mei 2024 17:27 Wib
Bantul imbau "sohibul" beli hewan kurban yang dilengkapi surat sehat
Kamis, 16 Mei 2024 12:24 Wib
DKPP Bantul memantau tempat penampungan ternak antisipasi penyakit hewan
Rabu, 15 Mei 2024 16:50 Wib