Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan tindakan vaksinasi penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak sampai akhir tahun 2022 nanti sebanyak 205.000 kali.
Kepala DPKH Kabupaten Gunungkidul Wibawanti di Gunungkidul, Minggu, mengatakan, sampai saat ini ada sebanyak 100.000-an ternak diupayakan mendapatkan vaksinasi, masing-masing ternak sebanyak dua kali.
"Populasi saat ini ada 151.000 ternak, maka kalau dua kali vaksinasi menjadi 300.000-an kali vaksinasi," kata Wibawanti.
Ia mengatakan, persentase target yang dipatok hingga akhir tahun 2022 ini sekitar 69 persen dari keseluruhan ternak.
"Sejumlah kendala pelaksanaan vaksinasi PMK di Kabupaten Gunungkidul, mulai hewan ternak tidak ada kandang komunal dan tenaga vaksinator yang terbatas," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul Retno Widiastuti mengatakan musim hujan memicu kerawanan berbagai penyakit pada hewan ternak. Saat ini, Gunungkidul masih berstatus zona merah PMK.
Ia mengatakan upaya pencegahan PMK dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya memperkuat daya tahan tubuh ternak dengan pemberian pakan secara rutin. Penyemprotan disinfektan juga sangat dibutuhkan agar lokasi kandang bebas dari potensi penyebaran penyakit.
“Penyemprotan bisa dilakukan setiap dua hari sekali. Caranya mudah dan tidak beda jauh dengan pencegahan untuk penyebaran virus corona,” katanya.
Ia mengatakan jumlah petugas di lapangan yang siaga sebanyak 27 orang. Terdiri dari PNS dokter hewan struktural enam orang, fungsional lapangan 16 orang termasuk tenaga harian lepas (THL), dan paramedik lima orang.
"Kendala petugas adalah soal medan, karena lokasi pengobatan hewan ternak terjangkit PMK ada di pegunungan," katanya.