Polres Bantul menghadirkan inovasi layanan pengantaran SIM untuk pemohon

id Polres Bantul ,Delivery SIM,Inovasi layanan SIM

Polres Bantul menghadirkan inovasi layanan pengantaran SIM untuk pemohon

Markas Kepolisian Resor (Polres) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghadirkan inovasi "SIM Delivery" yang merupakan suatu layanan pengantaran SIM sudah tercetak kepada pemohon.

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana dalam keterangan pers di Bantul, Sabtu, mengatakan "SIM Delivery" merupakan inovasi Satpas SIM Satlantas Polres Bantul untuk mengantarkan SIM yang sudah tercetak ke rumah pemohon sehingga pemohon tak perlu datang ke kantor satlantas.

"'SIM Delivery' dibatasi hanya untuk SIM yang sudah tercetak ketika ada keterlambatan material SIM. Kami harap dengan program baru ini dapat mengobati kekecewaan masyarakat yang menerima surat keterangan pengganti," katanya.

Inovasi "SIM Delivery" ini dihadirkan karena dalam beberapa hari ini ini Satpas SIM Satlantas Polres Bantul kehabisan material SIM karena banyaknya pemohon SIM dalam Program SIM Keliling, SIM Masuk Desa (SIMmade), dan SIMantul Wangi (SIM-Bantul Awan Lan Bengi).

Meski demikian, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir karena Satpas SIM Polres Bantul tetap melayani para pemohon SIM yang nantinya akan diberi surat keterangan pengganti resmi dan berkekuatan hukum (legal).

"Masyarakat akan menerima SIM resmi bila material SIM sudah tersedia. Nantinya para penerima akan kami hubungi dan menginformasikan bila SIM sudah jadi," katanya.

Dia mengatakan nantinya setelah SIM tercetak, maka pemohon akan dihubungi sebagai pemberitahuan yang kemudian SIM akan diantar kepada penerima atau bisa diambil langsung di Satpas SIM Polres Bantul.

"Para pemohon SIM diminta untuk bersabar dan tidak perlu khawatir," katanya.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.