Solo (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo menyebut puncak tingkat hunian hotel di Solo Raya pada 2022 diperkirakan terjadi pada November seiring dengan padatnya penyelenggaraan acara pada beberapa minggu terakhir.
"Saat ini kawan-kawan perhotelan sudah bisa menikmati tingginya okupansi karena kegiatannya nyambung terus ya. Terus beriringan, peresmian Masjid Sheikh Al Zayed, Muktamar Muhammadiyah, Munas Hipmi kemudian akan ada konser Dewa," kata Perwakilan Humas PHRI Solo Sistho A Srestho di Solo, Selasa.
Ia mengatakan beberapa kegiatan tersebut banyak mengundang massa dalam jumlah banyak sehingga diperkirakan akan berdampak pada tingginya jumlah tamu hotel.
Ia pun memperkirakan angka okupansi hotel di Solo Raya pada November akan mencapai 85 persen, bahkan ada yang lebih dari 90 persen. Menurut dia, angka tersebut mengalami kenaikan 5-10 persen dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
"Memang bulan-bulan sebelumnya di tahun ini juga cukup bagus, karena sebelumnya banyak kegiatan juga. Namun sepertinya bulan November ini akan jadi tertinggi di tahun ini," katanya.
Mengenai perbandingan permintaan hotel bintang dan nonbintang, ia mengatakan melihat tingginya jumlah massa yang datang ke Solo, setiap hotel akan kebanjiran permintaan.
