“Yang paling dibutuhkan itu pertama menghilangkan trauma dulu,” kata Akib saat dijumpai wartawan di kantor Disdikpora Kabupaten Cianjur pada Rabu (23/11).
Menurut Akib, pihaknya akan menggunakan sejumlah tenda hasil sumbangan sebagai tempat untuk memberikan pelayanan penyembuhan trauma di masing-masing wilayah kecamatan terdampak.

“Sekarang ini kita akan lihat dulu kondisi hasil pemetaan kondisi di lapangan seperti apa. Kita fleksibel karena pada hakikatnya untuk evaluasi akhir semester, ini kan otonomi, ya, diserahkan kepada kita. Jadi Insya Allah tetap berjalan. Nah, situasi dan kondisi kita sesuaikan,” kata dia.
Sebagai informasi, dalam kesempatan yang sama pada Rabu, Kemendikbudristek telah memberikan bantuan bagi sekolah terdampak yang disalurkan melalui Disdikpora, salah satunya termasuk tenda kelas darurat.
Per 23 November 2022, rekapitulasi data sementara Disdikpora Cianjur mencatat setidaknya terdapat 211 siswa korban luka ringan, 5 siswa korban luka berat, dan 32 siswa korban meninggal dunia. Sementara guru, tercatat sebanyak 34 korban luka ringan, 21 korban luka berat, dan 3 korban meninggal dunia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disdikpora Cianjur: Trauma healing sangat dibutuhkan siswa pascagempa