Jambi (ANTARA) -
Universitas Jambi (Unja) berkomitmen mewujudkan kampus ramah disabilitas dengan membentuk pusat pelayanan disabilitas dan konseling guna menghindari kekerasan bagi mahasiswa disabilitas di lingkungan perguruan tinggi tersebut.
Rektor Unja Prof. Sutrisno di Jambi, Ahad mengatakan ke depannya setiap gedung di Universitas Jambi akan ada fasilitas untuk mahasiswa disabilitas.
"Selain memberikan pelayanan akademik, setiap gedung di Unja dibuatkan untuk fasilitas ramah disabilitas," katanya.
Dia menjelaskan hal itu merujuk pada undang-undang disabilitas nomor 8 tahun 2016 dan Permendikbudrisetdikti tahun 2017 tentang pendidikan tinggi layanan disabilitas.
Sementara itu, Unja telah membentuk Tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual atau PPKS untuk terus proaktif menelusuri dan menindaklanjuti kasus-kasus pelecehan seksual di Unja. Dengan transparan ke publik sesuai dengan etika dan kewenangan yang diatur dalam undang-undang dan peraturan yang ada.
"Ke depan dibentuk satgas yang tugasnya untuk menangani kasus kekerasan terhadap disabilitas sesuai dengan koridor hukum dan kewenangan yang dimiliki," katanya.
Unja sendiri telah menggelar focus group discussion (FGD) bersama mahasiswa terkait perwujudan kampus yang ramah disabilitas, untuk mahasiswa disabilitas di Unja.
Untuk itu, mahasiswa Unja meminta pihak kampus untuk menuntaskan kasus disbilitas dan kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi di Unja.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Univeritas Jambi berkomitmen bentuk pusat pelayanan disabilitas