Jakarta (ANTARA) - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai sistem proporsional terbuka membuat rakyat dapat lebih mengenal calon legislatif (caleg) yang dipilihnya dalam pemilu ketimbang bila dilakukan secara proporsional tertutup.
"Pemilih lebih mengenal calon legislatifnya kalau dilakukan dengan sistem proporsional terbuka karena masing-masing caleg akan berkompetisi secara terbuka dan berusaha untuk mendapatkan hati para pemilih," kata Fernando dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Pada sistem proporsional terbuka, lanjut dia, partai politik (parpol) juga diberikan keleluasaan penuh untuk melakukan perekrutan hingga mengusulkan calegnya.
Ia menilai bahwa sedianya semua caleg yang diusulkan oleh parpol adalah memang yang sudah dipersiapkan untuk menjadi wakilnya di legislatif.
"Tidak ada alasan bagi partai mendorong sistem proporsional tertutup karena ingin penguatan partai dan menentukan kadernya yang mewakili di legislatif," tuturnya.
Untuk itu, ujarnya lagi, sistem proporsional terbuka sudah sangat tepat untuk tetap dipertahankan pada Pemilu 2024 mendatang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Pemilih lebih kenal caleg dalam sistem proporsional terbuka
Berita Lainnya
Calon tunggal di Pilkada 2024 menurunkan kepercayaan publik ke partai politik
Minggu, 1 September 2024 18:27 Wib
Anies Baswedan ogah masuk parpol, banyak kubu tersandera kekuasaan
Sabtu, 31 Agustus 2024 17:18 Wib
Anies Baswedan bentuk parpol usai gagal di Pilkada 2024
Sabtu, 31 Agustus 2024 6:59 Wib
Anies Baswedan harus masuk partai demi kepemimpinan daerah-nasional
Rabu, 28 Agustus 2024 19:39 Wib
PDIP bantah kesepakatan politik dengan Anies soal Pilkada 2024
Rabu, 28 Agustus 2024 9:41 Wib
BKD minta ASN di DIY tidak terjebak politik praktis jelang Pilkada 2024
Senin, 26 Agustus 2024 22:08 Wib
Isu keretakan Presiden Jokowi-Prabowo upaya adu domba
Senin, 26 Agustus 2024 11:10 Wib
KPU RI menetapkan 10 parpol tidak lolos parlemen pada Pemilu 2024
Senin, 26 Agustus 2024 7:13 Wib