SMK Negeri Pengasih kembangkan kembangkan kurikulum berbasis industri

id Kulon Progo,SMK Negeri 2 Pengasih,Kurikulum berbasis industri

SMK Negeri Pengasih kembangkan kembangkan kurikulum berbasis industri

SMK Negeri 2 Pengasih mendapat bantuan tracktor head truck dari  produsen otomotif asal Jepang, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI). (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Sekolah menengah kejuruan Negeri 2 Pengasih di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan kurikulum berbasis industri yang secara khusus mempelajari industri mesin berat untuk menghasilkan siswa yang dibutuhkan di dunia industri.

Kepala SMK Negeri 2 Pengasih Sumarno di Kulon Progo, Jumat, mengatakan SMK Negeri 2 Pengasih akan menjadi proyek percontohan pengembangan kurikulum baru tersebut.

"Kurikulum ini, siswa bakal diajarkan tentang pengoperasian, seluk-beluk, hingga perbaikan mesin kendaraan berat lewat media tracktor head truck," kata Sumarno.

Ia mengatakan hari ini, SMK Negeri 2 Pengasih mendapat bantuan tracktor head truck dari  produsen otomotif asal Jepang, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI).

"Dengan bantuan ini, sekolah akan semakin berdaya. Bagaimana kita berupaya meluluskan siswa yang kompeten sesuai dengan bidangnya dan memenuhi tuntutan dunia kerja," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bantuan ini sangat luar biasa bagi sekolah dalam upaya sekolah menghasilkan lulusan yang betul-betul yang kompeten. 

Ia berharap anak-anak yang terjun dalam industri tidak terlalu jauh perbedaan antara dunia kerja dan dunia sekolah.

"Kami berupaya bagaimana menyelaraskan pembelajaran di sekolah dan dunia kerja. Idealnya sama antara yang dilakukan di sekolah dan dunia industri," katanya.

Untuk menunjang itu, SMK Negeri 2 Pengasih juga melakukan pemagangan guru untuk mendapatkan sertifikat kompetensi industri.

Saat ini, di SMK Negeri 2 Pengasih memiliki 49 dari 90 guru jurusan industri yang memiliki sertifikat kompetensi industri.

"Dengan guru yang hebat-hebat akan menghasilkan lulusan yang hebat-hebat juga. Tidak mungkin guru tidak hebat akan menghasilkan siswa yang hebat," katanya.

President Director HMSI Masato Uchida mengatakan pemberian unit truk kepada SMK Negeri 2 Pengasih bertujuan untuk memudahkan proses pembelajaran siswa memahami kendaraan komersial.

Selama ini, siswa SMK itu belajar kendaraan ringan, rata-rata kendaraan passenger. 

"Ini untuk pertama kali, kami memberikan kendaraan komersial supaya tahu komponen truk dan bus itu seperti apa," katanya. 

Tahap lanjutnya, Masato mengatakan pihaknya akan melakukan penyamaan persepsi soal kurikulum khusus Hino yang khusus membahas soal mesin berat di SMK N 2 Pengasih. Setiap siswa bisa memiliki kompetensi yang mumpuni sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan besar dengan kendaraan berat sebagai operasionalnya.  

"Lewat kurikulum ini, kita harap SMK bisa mengembangkan kompetensinya tidak hanya kendaraan ringan, tapi kendaraan berat seperti ini," katanya.