Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut seluas 380 hektare tanaman kedelai memasuki masa panen dengan produktivitas rata-rata 1,4 ton per hektare wose pada awal tahun ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Rismiyadi di Gunungkidul, Kamis, mengatakan hasil panen kedelai kali ini terbilang bagus.
Hasil ubinan kedelai di beberapa wilayah bahkan lebih tinggi dari rata-rata kabupaten.
"Produktivitas tanaman kedelai mencapai 1,4 ton per hektare wose. Produktivitas ini cukup tinggi dari target rata-rata kabupaten sekitar 1,2 ton per hektare wose," kata Rismiyadi.
Ia berharap sektor kedelai di Gunungkidul kembali bergairah. Saat ini, harga kedelai sangat bagus di atas Rp10 ribu per kilogram.
"Keuntungannya tentu akan bisa dinikmati petani yang menanam kedelai," katanya.
Sementara itu, Sub Koordinator Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Danang Sutopo mengatakan saat ini memasuki masa panen kedelai dari musim tanam pertama.
Ia mengatakan lahan kedelai di musim pertama ini luasnya mencapai 380 hektare.
"Hampir semuanya sudah panen saat ini," katanya.
Menurutnya, rata-rata hasil panen ubinan kedelai tingkat kabupaten dari musim tanam ini mencapai 1,4 ton per hektare wose. Adapun hasil yang dipanen berbentuk wose alias biji kering.
Meski dalam proses panen, Danang mengatakan pihaknya kini tengah bersiap untuk musim tanam kedua kedelai. Luas lahan yang disiapkan mencapai 5.400 hektare.
"Nanti benihnya berasal dari bantuan pusat lewat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY," katanya.
Danang mengatakan benih kedelai bantuan yang disiapkan mencapai 270 ton. Benih tersebut digunakan untuk musim tanam kedua dan ketiga tahun ini.
Jika tak ada kendala, benih kedelai bantuan akan mulai didistribusikan menjelang akhir Januari ini. Sebanyak 8,5 ton benih kedelai akan didistribusikan ke zona selatan.
"Sisanya di Februari nanti, sesuai jadwal penanaman kedelai oleh petani," kata Danang.
