Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun infrastruktur jembatan Kelok 18 Gunungkidul-Bantul melalui Purwosari dan Parangtritis dengan sistem tahun jamak dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di wilayah ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Irawan Jatmiko di Gunungkidul, Minggu, mengatakan tahapan proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat ini mulai memasuki tahap lelang.
"Sesuai dengan LPSE KemenPUPR demikian (memasuki tahap lelang). Pembangunan jembatan Kelok 18 Gunungkidul-Bantul dari KemenPUPR," kata Irawan Jatmiko.
Seperti diketahui, Kelok 18 digadang-gadang menjadi destinasi wisata baru karena pemandangan ketinggian antara Girijati dengan Bantul. Dinilai akan menarik perhatian wisatawan karena ketinggian Girijati dengan Bantul sangat ekstrim. Berbeda dari yang ada di Sumatra karena cukup membutuhkan 9 kelok, sementara di Gunungkidul 18 kelok.
Ia mengatakan berdasarkan laman LPSE KemenPUPR, pada 10 Maret 2023 tahapan penetapan pemenang lelang. Masa sanggah dijadwalkan 11 Maret, kemudian surat penunjukan penyedia barang dan jasa 16 Maret dan 20 Maret 2023 penandatanganan kontrak.
"Untuk nilai kontrak kamu belum bisa menyampaikan karena LPSE KemenPUPR gangguan," katanya.
Menurut Irawan tidak banyak yang dipersiapkan Pemkab Gunungkidul menjelang pembangunan. Pemberian uang ganti rugi selesai dilaksanakan 2018. Secara geografis, jembatan penghubung tersebut nantinya melalui dua padukuhan masing-masing Watugajah dan Padukuhan Parangrejo.
"Lokasi yang dibebaskan lahan pertanian bukan pemukiman," katanya.
Setelah selesai pembangunan Kelok 18, maka akan tersambung dengan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul, tinggal menunggu sisi barat terkoneksi dengan Parangtritis Bantul. Kelok 18 tepatnya nyambung ke jalan dekat Balai Padukuhan Watugajah, Kalurahan Girijati, Kapanewon/Kecamatan Purwosari.
"Proyek dengan skema anggaran tahun jamak. Kami berharap dapat menjadi trigger percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul Mohammad Arif Aldian mengatakan jika terealisasi keberadaan Kelok 18 diyakini membawa dampak positif bagi dunia pariwisata. Hal ini dikarenakan akan ada integrasi wisata antar daerah dan kerja sama wisata.
"Kami terus menjalin komunikasi dengan Dispar Bantul. Akan dilihat seperti apa nanti, mengikuti perkembangan," kata Arif Aldian.
Menurutnya kendala infrastruktur jalan bisa ditangani dengan adanya Kelok 18. Selama ini jalur dari dan menuju destinasi wisata pantai Selatan di Gunungkidul cukup ekstrim.
"Kami berharap kawasan ekonomi khusus pariwisata di beberapa kecamatan seperti Panggang, Saptosari ke arah barat dapat ikut terdongkrak," katanya.
Berita Lainnya
Dispar Gunungkidul mendukung pembangunan Kelok 18 tumbuhkan pariwisata
Senin, 25 Maret 2024 16:19 Wib
Bupati Gunungkidul sebut pembangunan Kelok 18 percepat pertumbuhan ekonomi
Selasa, 30 Januari 2024 8:50 Wib
Gunung Kidul bangun "rest area" kawasan Kelok 18
Jumat, 1 Maret 2019 19:19 Wib
Gunung Kidul harapkan pusat bangun Kelok 18
Senin, 19 November 2018 6:53 Wib
Pemkab bangun Kelok 18 Yogyakarta-Gunung Kidul
Kamis, 9 Agustus 2018 7:15 Wib
Agam kembangkan Kelok 44 jadi kawasan wisata
Senin, 13 Januari 2014 21:39 Wib
Kelok Sembilan akan masuk rute TdS
Sabtu, 4 Mei 2013 0:11 Wib
"Kelok 44" masih jadi ikon Tour de Singkarak
Jumat, 1 Juni 2012 10:26 Wib