Jalani MBKM, mahasiswa Polbangtan Kementan asah ilmu dan perkuat karakter

id polbangtan yoma,kementan

Jalani MBKM, mahasiswa Polbangtan Kementan asah ilmu dan perkuat karakter

Penyerahan mahasiswa Pobangtan YoMa untuk menjalani kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ke berbagai daerah (ANTARA/HO-Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) Kementerian Pertanian (Kementan) dalam pekan ini melepas mahasiswanya untuk menjalani kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ke berbagai daerah guna mengasah ilmu dan memperkuat karakter. 

Siaran pers dari Polbangtan YoMa yang diterima di Yogyakarta, Rabu, menyebutkan mahasiswa dari Program Studi Agribisnis Hortikultura (AH), Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan (PPB), dan Teknologi Benih (TB) yang duduk di Tingkat III  ini disebar ke sejumlah mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Tengah.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, gagasan Merdeka Belajar merupakan tanggung jawab bersama untuk mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya manusia dan pertanian Indonesia yang lebih baik lagi.

"Pertanian sebagai kekuatan bangsa, untuk itu pentingnya peran pendidikan vokasi pertanian dalam mewujudkan regenerasi petani. Kementerian Pertanian telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian yaitu pertanian yang harus maju, mandiri, dan modern. Arah kebijakan ini menjadi pedoman untuk bertindak cerdas dan tepat," ujar Mentan Syahrul.

Senada dengan Mentan Syahrul, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan.

"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator)," ujar Dedi.

MBKM merupakan salah satu kebijakan Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan kompetensi tambahan di luar capaian pembelajaran yang ditetapkan prodi agar mendapatkan ilmu lebih luas dan mendalam sebagai bekal untuk masuk di dunia kerja.

Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto, yang berkesempatan menyerahkan mahasiswa peserta MBKM di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengatakan bahwa implementasi MBKM selaras dengan tujuan pendidikan vokasi yang menitikberatkan lulusannya untuk menjadi "job creator".

"Polbangtan YoMa saat ini sedang berusaha mengubah profil lulusannya menjadi 'job creator'. Melalui MBKM ini saya harap mahasiswa mampu menyerap ilmu dari DUDIKA guna mengembangkan bisnisnya," kata Bambang.

Bambang juga mengharapkan mahasiswa peserta program MBKM ini dapat mempelajari proses bisnis DUDI baik proses yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan. MBKM ini setara dengan 20 SKS mata kuliah.

"Dalam kegiatan MBKM nanti mahasiswa tidak boleh hanya terpaku dengan kegiatan yang ada di lingkungan DUDI, tetapi juga harus mampu menelusuri proses bisnisnya, bila perlu juga pelajari proses di luar pabriknya," kata Bambang .

Bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Bambang berharap dukungan pemerintah setempat dalam program tersebut. "Dukungan Dinas sangat diperlukan untuk konsultasi manakala mahasiswa ingin mengetahui seputar ranah kebijakan atau ingin mengeksplorasi DUDI lain di wilayah Magelang," ucapnya.

Pada akhir sambutannya, Bambang berpesan agar seluruh mahasiswa Polbangtan YoMa senantiasa menjaga nama baik almamater dan menjaga diri dengan baik. 

"Karakter menjadi ciri khas mahasiswa Polbangtan YoMa, setiap ke lapangan pasti yang dipuji dari mahasiswa kami adalah bagaimana karakter disiplin dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu anak-anakku, saya berpesan agar kalian senantiasa menjaga diri dengan baik ketika berada di tengah-tengah masyarakat," kata Bambang. 

Kegiatan MBKM disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Magelang maupun mitra DUDI. Sriyanto, mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang yang hadir langsung menerima penyerahan mahasiswa peserta MBKM ini berpesan agar jajarannya dapat membimbing dan bersinergi baik dengan para mahasiswa.

"Kabupaten Magelang memiliki potensi pertanian yang potensial, melalui kegiatan kolaborasi ini kami harap dapat berdampak positif terhadap pembangunan pertanian Kabupaten Magelang," ujarnya.

Selain di Kabupaten Magelang, mahasiswa ini juga disebar di UPTD BP4, puskeswan, balai, dan mitra DUDI di sekitar Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul, Wonosobo, Temanggung, Boyolali, Karanganyar, Kediri, Sukoharjo, dan Kabupaten Sigi.

Mereka akan menjalani kegiatan selama empat bulan lamanya dan diharapkan dapat benar-benar mempelajari sektor pertanian dari hulu hingga hilir dengan komprehensif.