Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membentuk Forum Komunikasi Sandi dan Siber Daerah (Forkomsanda) sebagai wadah kolaborasi antarperangkat daerah dan aparat keamanan di provinsi ini dalam menjaga keamanan sandi dan siber.
"Dunia sandi, dan sekarang ada siber, memang membutuhkan langkah-langkah antisipatif karena perkembangannya yang sangat cepat," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY Hari Edi Tri Wahyu Nugroho dalam acara peringatan HUT ke-79 Persandian Indonesia di Museum Sandi, Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, pembentukan wadah kolaborasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengamanan informasi di wilayah DIY yang dinilai memiliki tingkat gangguan cukup tinggi.
"Demi keamanan, kami juga berkolaborasi dengan lima kabupaten/kota se-DIY untuk berbagi informasi. Kalau ada kendala atau kejadian, bisa saling membantu menyelesaikan," kata dia.
Baca juga: Aplikasi IC4 hadir untuk bantu tangkal kejahatan siber
Selain itu, menurut dia, Forkomsanda DIY hadir untuk membangun kesadaran kolektif di lingkungan pemerintahan daerah terhadap pentingnya keamanan sandi dan siber.
Lewat forum itu, para perangkat daerah didorong aktif menjaga keamanan informasi di instansi masing-masing.
Dia berharap peringatan HUT ke-79 Persandian menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian dan kolaborasi semua pihak dalam menjaga kedaulatan informasi negara.
"Mereka lah yang telah berkontribusi besar dalam meningkatkan keamanan negara dan kedaulatan bangsa," kata dia.
Baca juga: ManageEngine: Enam strategi utama harus diperhatikan perusahaan di Asia Tenggara
Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Badan Siber Sandi Negara (BSSN) RI Berty B. W Sumakud menekankan pentingnya menjaga semangat insan persandian di tengah era digital.
Dia menyebut profesi persandian kini tak sekadar teknis pengamanan pesan, tetapi langkah strategis menghadapi pertarungan kepentingan global di ruang siber.
"Apalagi saat ini dunia telah berubah, dengan sangat cepat teknologi informasi berkembang. Ruang siber menjadi medan baru pertarungan kepentingan global. Dalam dinamika itulah peran persendian kembali menjadi garda terdepan," ujar dia.
Baca juga: Forum Kemandirian Siber Indonesia dibentuk untuk memperkuat keamanan