Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Yogyakarta dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saras Adyatma terhadap pasien yang terkaver Jaminan Kesehatan Nasional.
"Mudah-mudahan perjanjian kerja sama ini akan memiliki kontribusi yang besar yang signifikan bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Bantul," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam sambutan di sela penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara RSUD Saras Adyatma dan BPJS Kesehatan di Bantul, Selasa.
Menurut dia, dengan adanya perjanjian kerja sama antara RS tipe D di Bantul dengan BPJS Kesehatan itu maka rumah sakit yang ada di Bambanglipuro ini mempunyai kemampuan besar untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat sekitar, dan Bantul pada umumnya.
"Karena kita tidak berpikir lagi tentang bagaimana biayanya, sudah tidak ada lagi diskusi tentang biaya, sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar, para sivitas hospitalia, dokter, tenaga kesehatan itu bisa langsung menangani tanpa harus mempertanyakan bagaimana biayanya," katanya.
Ia mengatakan karena RSUD Saras Adyatma penting bagi masyarakat maka bangunan akan segera diselesaikan. Rumah sakit yang diresmikan sejak pertengahan 2022 ini menempati gedung bekas RS Lapangan Khusus COVID-19 yang sebelumnya merupakan Puskesmas Bambanglipuro.
"Kalau SDM-nya sudah memadai, sudah ada empat dokter spesialis, tinggal sarana prasarananya ini akan segera kita bangun di tahun ini dan 2024, sehingga akan sempurna dan siap memberikan pelayanan yang paripurna kepada masyarakat Bantul," katanya.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Saras Adyatma Bantul Tri Wahyuni mengatakan layanan kesehatan menggunakan jaminan BPJS Kesehatan di rumah sakit ini akan dimulai setelah adanya perjanjian kerja sama ini, tentunya bagi mereka pasien yang memiliki dan terkaver jaminan.
"Iya, semua yang kita kerjasamakan satu rumah sakit, ada poli penyakit dalam, kemudian poli anak, kandungan, kemudian bedah. Jadi ada empat poli, kemudian ada satu dokter pendukung, dokter anestesi satu rangkaian dengan bedah," katanya.
Dia berharap, adanya kerja sama dengan BPJS Kesehatan ini akan dapat mendekatkan akses masyarakat terhadap kesehatan, terutama yang berada di Bantul wilayah selatan.
"Luar biasa antusiasme masyarakat yang selalu menunggu, dan sering ke sini menanyakan langsung kapan mulai kerja sama dengan BPJS, karena tentunya ini mendekatkan masyarakat Bantul terutama wilayah selatan terhadap akses kesehatan," katanya.