Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat mewaspadai diare dan penyakit menular lain pada masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim hujan ke kemarau.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty di Gunungkidul, Senin, mengatakan perubahan cuaca memicu timbulnya berbagai penyakit, diantaranya berpotensi menular seperti diare.
"Saat musim kemarau, di wilayah tertentu di Gunungkidul sulit air bersih, sehingga menggunakan air seadanya dan rentan terkena diare," kata Dewi Irawaty.
Ia mengatakan perubahan suhu yang terjadi secara tiba-tiba, dapat memicu ketidakstabilan daya tahan tubuh, sehingga muncul berbagai penyakit.
Suhu dan terik matahari pada musim kemarau harus diwaspadai. Terlebih pada saat daya tahan tubuh lemah, tubuh lebih rentan terkena berbagai penyakit.
Selain menjaga konsumsi air putih agar tidak dehidrasi, kesehatan kulit perlu dijaga.
Beberapa kelainan kulit yang sering muncul saat musim panas adalah penyakit jamur. Masyarakat harus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Kami juga meminta masyarakat agar mewaspadai infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan radang mata akibat debu,” katanya.
Lebih lanjut, Dewi Irawaty mengatakan Dinkes Gunungkidul melakukan berbagai upaya pencegahan untuk menekan penyakit menular pada musim pancaroba.
Salah satu upaya pencegahan, Dinkes mengoptimalkan program gerakan masyarakat sehat atau Germas. Ia berharap dukungan dari pemangku lain, sehingga ke depan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.
“Suhu dan cuaca terik di Gunungkidul memang harus diwaspadai,” katanya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Gunungkidul Ari Siswanto mengatakan sejumlah penyakit masa pancaroba muncul karena disebabkan kurangnya air bersih. Musim kemarau sering dikaitkan dengan berbagai keluhan penyakit menular. Terlebih pada saat daya tahan tubuh lemah, tubuh rentan terkena berbagai penyakit.
Salah satunya diare, bisa menular dan mengancam keselamatan jika tidak segera ditangani.
"Kami minta agar dinas terkait menggencarkan sosialisasi dan melakukan upaya-upaya pencegahan berbagai penyakit,” kata Ari Siswanto.
Berita Lainnya
Gaya hidup kebaratan, kasus kanker di usia muda naik
Selasa, 23 April 2024 18:04 Wib
Vaksin meningitis aman diberikan calon jamaah haji Indonesia
Selasa, 23 April 2024 17:57 Wib
BRIN sebut patogen tular tanah masalah serius tanaman jagung di Indonesia
Rabu, 17 April 2024 15:21 Wib
Usai libur Lebaran 2024, kondisi tak boleh dipaksakan
Senin, 15 April 2024 21:22 Wib
Waspadai penyakit kronis kambuh saat Idul Fitri
Kamis, 11 April 2024 14:09 Wib
Hindari diare, balita harus diberi makanan matang
Jumat, 5 April 2024 17:42 Wib
Dinkes Bantul minta puskesmas cegah penularan penyakit saat libur lebaran
Rabu, 3 April 2024 20:39 Wib
Cermati, ini perbedaan flu Singapura, sariawan, dan cacar
Rabu, 3 April 2024 3:15 Wib