Irigasi Kalibawang suburkan 1.000 ha sawah di Kulon Progo

id Jaringan irigasi Kalibawang ,Kulon Progo ,Acamanan kekeringan ,Ketahanan pangan

Irigasi Kalibawang suburkan 1.000 ha sawah di Kulon Progo

Petani di Salamrejo, Kabupaten Kulon Progo, memastikan langsung kondisi saluran irigasi Kalibawang di titik 0, 3 kilometer yang diperbaiki. (ANTARA/HO-Dokumen pribadi Suyanto)

Kulon Progo (ANTARA) - Irigasi Kalibawang berfungsi dan mengalirkan air kembali dapat menyelamatkan dan menyuburkan sekitar 1.000 Ha sawah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Para petani di Desa/Kalurahan Salamrejo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sangat bersyukur karena jaringan irigasi Kalibawang yang sempat dimatikan untuk perbaikan di titik 0,3 kilometer kembali dialirkan pada Rabu (7/6) petang, sehingga tanaman padi dapat diselamatkan dari ancaman kekeringan, kata Salamrejo Suyanto,  Salah satu petani Desa di Kulon Progo, Kamis.

Ia mengatakan dirinya dan petani lainnya di Sentolo mengecek langsung kondisi riil talud irigasi Kalibawang yang rusak yang mengharuskan jaringan dimatikan.

"Proyek perbaikan jaringan irigasi Kalibawang di titik 0,3 kilometer diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) siang dan malam, sehingga jaringan sudah kembali normal dan air dapat dialirkan kembali," kata Suyanto.

Ia mengatakan di wilayah Kecamatan Kapanewon Sentolo lebih dari 1.000 hektare yang terancam kekeringan bila jaringan irigasi Kalibawang tidak segera dialirkan.

"Kami sangat bersyukur meski debit irigasi Kalibawang yang dialirkan baru berkisar lima liter per detik. Semoga airnya bisa sampai ke sawah-sawah petani," katanya.

Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Hadi Priyanto mengatakan sejak kemarin, irigasi Kalibawang kembali dialirkan dengan debit lima liter per detik.

"Hari ini, bila bangun sudah kuat dan tidak ada persoalan di titik 0,3 kilometer, debit air dinaikkan dari 5 liter per detik menjadi enam liter per detik," kata Hadi.

Ia mengatakan beberapa waktu lalu, jaringan irigasi sempat dimatikan beberapa tahap. Tahap pertama sekitar pertengahan Mei untuk dilakukan evaluasi tingkat kerusakannya dan keparahannya.

Tahap kedua, irigasi dimatikan dari 30 Mei sampai 6 Mei 2023. Pada Rabu (7/6), saluran irigasi Kalibawang kembali buka.

Berdasarkan evaluasi, kerusakan jaringan irigasi Kalibawang di titik 0,3 kilometer bila segera tidak diperbaiki akan mengancam jembatan yang ada di sebelahnya.

"BBWSSO bergerak cepat melakukan perbaikan, sehingga air di jaringan irigasi Kalibawang bisa segera dialirkan kembali. Semoga air yang sudah dialirkan sejak kemarin sudah sampai di area sawah petani," katanya.