Kuliner Medan mencerminkan akulturasi budaya

id aku cinta makanan indonesia,qatar-indonesia culinary journey ,qatar-indonesia 2023 year of culture ,pasar petisah

Kuliner Medan mencerminkan akulturasi budaya

Koki ternama Qatar Noof Al Marri (kanan) memilih bahan masakan bersama salah satu pendiri Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI), yang juga Koordinator Program untuk Iftar dan Culinary Journey Qatar-Indonesia, Santhi Serad di Pasar Petisah, Medan, Minggu (25/6/2023). (ANTARA/Michael Siahaan)

Medan (ANTARA) - Salah satu pendiri Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) Santhi Serad mengatakan, kuliner yang ada di Kota Medan menjadi cermin dari akulturasi yang terjadi di ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.

"Medan ini sangat menarik karena di sini kita bisa menemukan makanan khas hasil akulturasi seperti dari India, Melayu, Tionghoa, Batak," ujar Santhi kepada ANTARA di Medan, Minggu.

Hal itulah yang membuat Santhi, sebagai Koordinator Program untuk Iftar dan Culinary Journey Qatar-Indonesia, memilih Medan menjadi satu dari tiga tujuan perjalanan kuliner "Qatar-indonesia 2023 Year of Culture".

Menurut dia, kentalnya perpaduan budaya di Medan membuat kuliner di daerah tersebut memiliki cita rasa yang khas.

Di Medan, Santhi melanjutkan, masyarakat bisa menemukan bahan-bahan masakan khas etnis Aceh, Minang, Batak dan Tionghoa.

"Bumbu seperti andaliman itu khas Batak, lalu ada tauco yang merupakan bahan makanan dari etnis Tionghoa," tutur dia.

Beragamnya jenis masakan dan bahan penyusunnya di Medan, kata Santhi, membuat dua juru masak ternama asal Qatar Hassan Abdullah Alibrahim dan Noof Al Marri terkesan.

Hassan dan Noof pun membeli beberapa bumbu masak untuk dibawa pulang dari Pasar Petisah, terutama yang tidak mereka temui di Qatar.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024