Wisatawan ramai kunjungi permukiman Badui

id Lebak,Badui, wisata, pariwisata

Wisatawan ramai kunjungi permukiman Badui

Wisatawan istirahat setelah menempuh perjalanan selama lima jam berjalan kaki menembus hutan dari pemukiman Kampung Badui Dalam sampai Terminal Ciboleger Kabupaten Lebak.ANTARA/Mansur

Lebak (ANTARA) -
Pemukiman kawasan masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Tanah Air selama liburan sekolah.
 
"Kami bersama teman -teman ke sini merasa senang bisa mengunjungi Badui Dalam," kata Budiyanto, wisatawan dari Jakarta saat ditemui di pemukiman Badui, Minggu malam.
 
Kunjungan ke pemukiman Badui Dalam yakni Kampung Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana
untuk kali pertama itu dilakukan bersama rombongan pelajar dari salah satu sekolah menengah di Jakarta.
 
Perjalanan menuju pemukiman Badui Dalam itu cukup melelahkan dan menguras tenaga banyak, karena kondisi jalan setapak yang melintasi kawasan yang curam, terjal dan tebing.
 
Rombongan itu berjalan kaki dari Terminal Ciboleger sebagai pintu pertama masuk Badui Dalam dengan menempuh perjalanan selama lima jam atau sekitar 20 kilometer.
 
"Kami ke Kampung Badui Dalam itu menginap satu hari pada hari Sabtu (15/7) dan kembali Minggu (16/7)," kata Budiyanto.
 
Menurut dia, selama perjalanan menuju pemukiman Badui Dalam cukup ramai dan kebanyakan pelajar.
 
Para wisatawan pelajar itu mereka keingintahuan kehidupan masyarakat Badui Dalam sehari-hari.
 
Dimana orang-orang Badui Dalam jika berpergian kemana pun selalu berjalan kaki dan berbeda dengan kehidupan Badui Luar yang sudah modern dan bisa menggunakan handphone android dan naik angkutan.
 
"Kami sekarang sudah mengetahui antara kehidupan adat warga Badui Dalam dan saBadui Luar tentu berbeda,"kata Budiyanto yang menyatakan sebagai pelajar SMA di Jakarta Selatan.
 
Begitu juga Zakaria, seorang tenaga pengajar di salah satu SMA di Kabupaten Lebak mengaku dirinya bersama rombongan kelas tiga mengunjungi kawasan pemukiman masyarakat Badui Dalam.
 
 


 
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024