RI-Inggris perpanjang transisi energi

id KEMENTERIAN ESDM,INGGRIS,TRANSISI ENERGI,ARIFIN TASRIF,GRAHAM STUART

RI-Inggris perpanjang transisi energi

Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2023). (ANTARA/Desca Lidya Natalia) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart menyepakati perpanjangan kerja sama program Indonesia-Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (Mentari).

"Inggris berkomitmen akan meningkatkan dukungannya dalam mencapai target net zero emission (NZE) Indonesia. Awalnya, program Mentari dijadwalkan akan berakhir pada 2024, namun sekarang akan diperpanjang hingga tahun 2027. Inggris juga akan memberikan tambahan 6,5 juta poundsterling atau setara Rp135 miliar untuk mempertahankan dan meningkatkan inisiatif program tersebut," kata Arifin usai peluncuran perpanjangan program Mentari di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat dikutip dari keterangan resmi.

Ia mengatakan, Mentari merupakan program untuk meningkatkan perencanaan dan pengadaan energi terbarukan, baik untuk aplikasi on-grid maupun off-grid, mengedepankan kebijakan, rekomendasi, dan kajian teknis.

"Mereka juga telah menyiasati beberapa proyek energi rendah karbon dan melaksanakan proyek percontohan di bagian timur Indonesia," ujar Arifin.

Selain program Mentari, kata dia, Inggris juga aktif mendukung Indonesia melalui berbagai program, termasuk Just Energy Transitions Partnership (JETP) dan Joint Economic And Trade Committee (JETCO).

"Kami proyeksikan bahwa kemitraan ini akan terus berkembang, mempromosikan kerja sama teknis, perdagangan berkelanjutan, dan investasi hijau antara kedua negara," ujarnya.

Arifin juga menyampaikan bahwa Indonesia mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung transisi yang cepat dan efektif menuju target energi bersih Indonesia. Indonesia membutuhkan investasi hingga 1 triliun dolar AS pada 2060 untuk pembangkit dan transmisi energi terbarukan.

"Kebutuhan akan dukungan finansial akan semakin meningkat karena kami akan menerapkan pensiun dini pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, kami membuka peluang investasi dan kerja sama yang luas untuk mencapai target tersebut," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart mengatakan Indonesia dapat berperan utama dalam transisi energi bersih. Dengan bantuan keahlian dan investasi dari Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisi dari batubara ke energi bersih.

"Menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan, Indonesia dapat berperan utama dalam transisi energi bersih di Asia Tenggara. Dengan bantuan keahlian dan investasi Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisinya dari batu bara ke listrik bersih serta bekerja keras dalam mencapai net zero pada 2060 atau lebih cepat," ujar Stuart.

Selain itu, Stuart juga menyampaikan bahwa program Mentari dilaksanakan untuk membantu Indonesia mewujudkan potensi energi terbarukan.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia-Inggris sepakat perpanjang kerja sama transisi energi
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024