Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, beroperasi selama 24 jam untuk mempercepat pemulihan pasokan dan distribusi BBM.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya tersebut dilakukan bersamaan dengan penambahan pasokan dan kebijakan pembebasan penggunaan barcode untuk BBM bersubsidi selama masa darurat.
"Baru saja saya selesai rapat dengan Direktur Utama PT Pertamina, mulai besok untuk semua pompa bensin di sini kita akan buka 24 jam untuk wilayah Bapak dan Ibu semua. Kita akan layani kebutuhan masyarakat 24 jam. Kita juga akan tambah genset agar bisa melayani saudara-saudara saya yang membutuhkan BBM di sini," kata Bahlil saat meninjau pos pengungsian di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (2/12/2025).
Bahlil menyampaikan permintaan maaf atas pelayanan yang belum optimal pascabencana.
Ia menegaskan pemerintah pusat bersama daerah terus berupaya mempercepat pemulihan layanan energi.
"Kami mohon maaf jika pascabencana, pelayanan kami belum maksimal, kami bersama gubernur dan bupati berusaha melayani Bapak dan Ibu semua agar mendapat pelayanan dengan baik," ujarnya.
Selain kebijakan operasional 24 jam, Bahlil meminta PT Pertamina Patra Niaga untuk menata ulang stok dan distribusi BBM, khususnya di Medan dan sekitarnya yang memiliki 90 SPBU.
Pemerintah menargetkan sebanyak mungkin SPBU dapat kembali beroperasi penuh.
"Hasil rapat tadi kita akan tambah yang beroperasi 24 jam. Kurang lebih 60 SBPU yang kita operasikan 24 jam. Kita akan tambah lagi, kita lihat kalau memang bisa 90 SBPU beroperasi 24 jam," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.
Mars Ega menjelaskan pasokan BBM menuju wilayah Medan sudah mulai stabil setelah dua kapal berhasil sandar dan memasok ke Terminal BBM Medan.
"Untuk mengurangi antrean, kami akan tambah SBPU yang beroperasi 24 jam jadi kurang lebih 60 SBPU," ujarnya.
Pemerintah juga memberikan relaksasi alokasi bagi Pertamina Patra Niaga untuk memindahkan pasokan antarkabupaten/kota dalam provinsi yang sama.
Penyesuaian ini diperlukan karena perubahan jalur distribusi akibat kerusakan jalan dan penggunaan jalur alternatif yang meningkatkan konsumsi pada titik tertentu.
Dengan kombinasi penambahan jam operasional, penyesuaian alokasi, dan percepatan distribusi, pemerintah berharap pemenuhan kebutuhan BBM masyarakat di daerah terdampak bencana dapat segera kembali normal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian ESDM minta SPBU buka 24 jam di wilayah terdampak bencana
