Pembangunan Monumen Reog-Museum perkuat peradaban Ponorogo

id BKSAP ,DPR RI,Reog Ponorogo,Monumen Reog dan Museum Peradaban

Pembangunan Monumen Reog-Museum perkuat peradaban Ponorogo

Dokumentasi - Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana. (ANTARA/HO-BKSAP)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengapresiasi pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban di Ponorogo, Jawa Timur, sebagai langkah diplomatis untuk memperkuat identitas nasional yang kaya warisan budaya.

"Monumen dan museum ini merupakan diplomasi untuk memperkuat identitas nasional yang kaya akan warisan budaya. Jadi, ini bukan hanya tentang fisik (bangunan) setinggi 126 meter, tetapi juga tentang warisan budaya yang harus dijaga, dirawat, dan dimuliakan sepanjang masa," kata Putu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Putu menilai kawasan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) tersebut dibangun untuk memberikan ruang kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan berbagai konsep dan area di dalamnya sebagai ikon utama dalam membangun kepariwisataan Kabupaten Ponorogo.

"Proyek ini selain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor UMKM, bagi masyarakat Ponorogo dan Jawa Timur," jelasnya.



Putu juga mengapresiasi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko atas visi dan gagasan besarnya dalam menarasikan sejarah dan kemuliaan Reog Ponorogo melalui monumen dan museum tersebut.

"Penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya untuk Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, sahabat saya, yang begitu luar biasa mencurahkan gagasan, visi, serta pengabdiannya untuk mengimplementasikan dan melestarikan budaya secara khusus menghadirkan monumen dan museum di tengah era globalisasi yang semakin kuat," tuturnya.

Oleh karena itu, Putu berharap Presiden Joko Widodo ikut memberikan dukungan bagi proyek MRMP supaya terwujud pada 2024.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKSAP DPR apresiasi Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024