Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menegaskan politik luar negeri Indonesia yang akan tetap berada pada posisi non blok dengan tidak ambil bagian dalam blok atau pakta militer mana pun.
"Sejak awal Presiden Prabowo telah menggariskan sebuah visi politik luar negeri, di mana Indonesia tetap pada garis non-aligned, non-blok, yang artinya kita tidak menempatkan diri di blok militer mana pun," kata Sugiono saat rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan Indonesia tidak berkeinginan untuk bergabung dengan blok atau pakta militer manapun sebab secara tradisi maupun konstitusi tidak cocok dengan kepentingan nasional Indonesia.
"Kita ingin bersahabat baik dan bertetangga baik dengan semua negara, dan jalan diplomasi yang kita lakukan tetap dijalankan sesuai amanat konstitusi tersebut. Kita juga memiliki kebebasan untuk bergabung dengan multilateral grouping yang lain," tuturnya.
Sebaliknya, dia menegaskan bahwa Indonesia menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif.
"Dalam arti, kita tidak bergantung pada blok ataupun pakta militer manapun, namun kita aktif juga menjalin kerja sama dan kolaborasi yang merupakan tema utama dari hubungan luar negeri kita dengan negara-negara tetangga, baik regional maupun global," ujarnya.
Terkait hal tersebut, dia mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto baru saja melaksanakan serangkaian kunjungan ke luar negeri untuk meningkatkan kerja sama dan komunikasi di antara Indonesia dan sejumlah negara.