Kulon Progo luncurkan Gema IndahKu petakan masalah wilayah

id Gema IndahKu,Kulon Progo,FRC UGM

Kulon Progo luncurkan Gema IndahKu petakan masalah wilayah

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti meminjau Sekolah Vokasi UGM Field Research Center (FRC) lokasi FabCamp Challenge. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan Gerakan Bersama Memajukan Inovasi Daerah Kulon Progo atau Gema IndahKu untuk memetakan dan mendapatkan solusi atas permasalahan yang ada di tingkat masyarakat di wilayah ini.

Kepala Bappeda Kabupaten Kulon Progo Aris Nugroho di Kulon Progo, Selasa, mengatakan inovasi merupakan sebuah kebutuhan di setiap badan publik dalam rangka mendukung pelayanan publik kepada masyarakat.

"Ini harus terus kita tingkatkan, baik di internal pemkab maupun berkolaborasi. Saat ini kita berkolaborasi dengan Sekolah Vokasi UGM Field Research Center (FRC). Di sini ada FabCamp Challenge yang kita kolaborasikan, bagaimana nanti dari FRC ada rekomendasi untuk inovasi yang kita angkat," kata Aris Nugrahono.

Ia mengatakan dari rekomendasi yang dihasilkan FabCamp Challenge, nantinya dikoordinasikan lebih lanjut kepada perangkat daerah terkait untuk teknis pelaksanaan tindak lanjutnya.

"Fabcamp challenge ini diikuti oleh 12 negara," katanya.

Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi UGM Agus Maryono mengatakan FabCamp Challenge jadi salah satu program pengabdian masyarakat.

"Lewat kegiatan ini kami berupaya menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat," kata Agus.

FabCamp Challenge ini baru pertama kalinya dilakukan di Kulon Progo. Setidaknya ada tiga isu besar yang menjadi kajian para peserta, yaitu energi, limbah, dan pertanian cerdas. Total ada 60 peserta dalam FabCamp Challenge 2023.

Menurut Agus, peserta ini berasal dari mahasiswa, pelajar, dan masyarakat, khususnya dari kelompok tani.

"Nanti mereka berkelompok untuk membahas dan mengkaji berbagai permasalahan tersebut hingga menghasilkan solusinya," ujarnya.

Agus mengatakan FabCamp Challenge jadi salah satu bentuk komitmen sinergi Sekolah UGM dengan Pemkab Kulon Progo. Apalagi, sinergi keduanya sudah berjalan setidaknya tujuh tahun terakhir.

Ia mengklaim program ini berbeda dari yang sebelumnya. Sebab, kali ini melibatkan masyarakat dalam mencari solusi berbagai permasalahan yang mereka hadapi.

"Kegiatan ini juga jadi sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai ilmu," kata Agus.

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti menyambut baik dan mengapresiasi seluruh upaya bersama dalam rangka memajukan inovasi daerah di Kulon Progo. Dengan mendorong inovasi daerah diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Kulon Progo pada umumnya.

"Berdasarkan pengamatan kami dan informasi di lapangan ada tiga objek yang nantinya dibahas lebih detail, yaitu energi baru terbarukan, smart agriculture dan waste management. Tiga hal pokok itu yang sebenarnya menjadi pokok permasalahan, tidak hanya di Kulon Progo tapi juga di DIY," kata Ni Made.

Ni Made berharap dengan kegiatan seperti ini dapat mendapatkan solusi atas permasalahan yang ada, dengan inovasi-inovasi baru yang muncul dari Kabupaten Kulon Progo.

"Harapan kami pertukaran ide dan inovasi menjadi hal yang sangat penting. Jadi, bisa saling mengamati, tiru dan memodifikasi menyesuaikan dengan karakteristik daerah kita," kata Ni Made.