DKP DIY meningkatkan kompetensi nelayan sambut Pelabuhan Gesing

id Pantai Gesing,nelayan DIY

DKP DIY meningkatkan kompetensi nelayan sambut Pelabuhan Gesing

Ilustrasi pelabuhan. (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna) (.)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkatkan kompetensi para nelayan lokal di provinsi ini menyongsong operasional Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pantai Gesing, di Kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul.

Kepala DKP DIY Bayu Sasongka di Yogyakarta, Minggu, mengatakan peningkatan kapasitas diperlukan agar para nelayan lokal di kawasan itu tidak sekadar menjadi penonton.

"Para nelayan lokal jangan sampai hanya jadi penonton. Mereka harus jadi pelakunya," ujar dia.

Menurut Bayu, hal tersebut selaras dengan pesan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, khususnya bagi nelayan lokal di Kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul.

Seiring pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pantai Gesing, menurut Bayu, diperkirakan akan banyak nelayan dari berbagai wilayah yang berpeluang menangkap ikan dan mendarat di kawasan itu.

Karena itu, berbagai program peningkatan kompetensi agar nelayan lokal di kawasan itu bisa naik kelas terus digencarkan DKP DIY.

"Kita sudan persiapkan nelayan-nelayan kita yang sebelumnya kelas kapal motor tempel bisa mengoperasikan kapal berkapasitas 10 grosston (GT)," ujar Bayu.

Dua unit kapal nelayan berkapasitas 10 GT, kata dia, telah disiapkan menggunakan dana keistimewaan untuk mendukung program itu.

"Tahun ini da dua kapal 10 GT yang kita perbantukan ke nelayan yang ada di Gesing. Mereka kami latih agar bisa mengoperasikan kapal itu," kata dia.

Bayu menargetkan pembangunan PPI Pantai Gesing rampung dan siap dioperasikan pada akhir 2023.

Pelabuhan ikan yang dibangun dengan anggaran Rp150 miliar itu digadang-gadang menjadi "Tourism Fishing Port" atau pelabuhan perikanan berbasis pariwisata di DIY.

Pembangunan Pelabuhan Gesing yang telah dimulai sejak awal 2022, menurut Bayu, melampaui target awal karena di tengah proses pengerukan kolam pelabuhan harus menjumpai kendala batuan yang keras.

Semakin dalam pengerukan, kata dia, terdapat kendala lain yakni munculnya sumber air tawar yang besar sehingga harus dilakukan perubahan metode pengerukan dari sebelumnya secara mekanik beralih menggunakan teknik peledakan pada batuan.

Munculnya sumber air tawar tersebut di luar perkiraan sebab berdasarkan hasil penelitian hanya ada sungai bawah tanah yang hanya bisa dijangkau dengan kedalaman 90 meter di bawah permukaan tanah.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP DIY Catur Nur Amin optimistis kelak pelabuhan tersebut mampu menyumbang 5.000 ton ikan tangkap per tahun di DIY.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024