Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat hibah pembangunan pabrik es portabel senilai Rp1,5 miliar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dibangun di kawasan Pantai Gesing.
"Tujuan pemberian hibah pabrik es portabel adalah untuk mencukupi sebagian kebutuhan es balok bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan lain dalam mempertahankan rantai dingin pasokan ikan sehingga terjaga kualitas dan keamanan pangannya," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Wahid Supriyadi di Gunungkidul, Jumat.
Ia mengatakan Direktur Pengolahan, Ditjen Penguatan Daya Saing, Kementrian Kelautan dan perikanan (KKP) Widya Rusyanto telah meninjau calon lokasinya.
Kunjungan lapangan untuk meninjau calon penerima dan calon lahan untuk bantuan hibah pabrik es portabel dengan kapasitas satu ton di lokasi Kalurahan Girimulyo, komplek Pelabuhan Perikanan Pantai Gesing, Kalurahan Girikarto dan Komplek Pelabuhan Sadeng di Kalurahan Songbanyu Girisubo.
Dalam kunjungan tersebut ditanggapi oleh Ketua Koperasi Calon pengelola pabrik es Kalurahan Girikarto Kartono didampingi Kabid Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul dan perwakilan DKP DIY.
"Dalam kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melakukan verifikasi dan validasi terhadap calon penerima dan calon lahan yang akan didirikan pabrik es," katanya.
Wahid mengatakan keberadaan pabrik es tersebut diharapkan dapat menambah kapasitas dan mencukupi kebutuhan es balok bagi nelayan untuk kepentingan rantai dingin pasokan ikan sehingga terjaga mutu dan kualitas nya.
Pabrik es ini bersifat portabel sehingga bisa dipindah lebih mudah bila diperlukan, dengan kapasitas produksi satu ton per hari yang membutuhkan pasokan daya listrik 4 Kwh dengan tiga phase untuk waktu produksi delapan jam.
Adapun untuk luas lahan yang dibutuhkan minimal 7 x 10 meter persegi yang harus jelas dalam legalitasnya dalam arti jelas kepemilikannya dan tidak dalam sengketa.
"Sementara untuk pengelolaannya nanti akan dilakukan oleh koperasi/korporasi yang telah ada sebelumnya," katanya.
Menurut Wahid, keberadaan pabrik es skala mini ini diharapkan dapat sedikit menutup kebutuhan es balok yang mencapai 20 ton lebih per hari yang separuhnya selama ini dicukupi dari pabrik es Sari Tirta Mina yang dimiliki oleh Pemda Gunungkidul di Siraman yang juga merupakan bantuan dari KKP di tahun 2009.
"Saat ini, kondisi pabrik es sudah sering mengalami kerusakan karena usia ekonomisnya sudah terlewat. Saat ini, juga sedang diupayakan untuk diusulkan untuk rehabilitasi pabrik es pada 2025 melalui DAK dengan anggaran sebesar Rp850 juta dari usulan Rp1,25 miliar," katanya.
Berita Lainnya
DKP Gunungkidul mengidentifikasi suplai listrik pabrik es Girikarto
Selasa, 1 Oktober 2024 12:05 Wib
DKP Gunungkidul anggarkan Rp39,5 juta untuk perbaikan pabrik es nelayan
Kamis, 19 September 2024 9:10 Wib
The International Ice Stars in Peter Pan on Ice tampil di Indonesia
Rabu, 4 September 2024 10:53 Wib
500 unit AION Y Plus siap mengaspal di Indonesia
Jumat, 26 Juli 2024 20:12 Wib
Sedan listrik AION ES dibanderol Rp386 juta, buruan tunggangi
Sabtu, 20 Juli 2024 16:49 Wib
UI-University of Dar Es Salaam Tanzania kembangkan sumber daya energi
Selasa, 11 Juni 2024 15:02 Wib
Awas, para lansia hindari kopi dan es saat perut kosong di perjalanan
Selasa, 21 Mei 2024 13:01 Wib
Produk es krim Magnum di Indonesia aman dikonsumsi
Rabu, 24 April 2024 19:39 Wib