Pemprov DIY diharapkan bantu penyelesaian jalan tani Kulon Progo

id Jalan usaha tani,Kulon Progo,DIY,Ketua DPRD Kulon Progo,DPRD Kulon Progo

Pemprov DIY diharapkan bantu penyelesaian jalan tani Kulon Progo

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Ketua DPRD Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati mengharapkan dukungan pemerintah provinsi untuk mempercepat penyelesaian jalan usaha tani di Kawasan Sentra Bawang Merah Bulak Srikayangan guna mendukung produksi bawang merah secara berkelanjutan dan sepanjang tahun.

Akhid Nuryati di Kulon Progo, Kamis, mengatakan di sentra bawang merah ini, ada beberapa ruas jalan usaha tani yang harus diselesaikan.

"Kami berharap pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran pembangunan jalan usaha tani melalui program padat karya dengan pembiayaan bantuan keuangan khusus (BKK) di Dinas Tenaga Kerja DIY," kata Akhid.

Menurut dia, jalan usaha tani ini sangat strategis dan dibutuhkan petani untuk mempermudah pengangkutan hasil panen dan membawa pupuk ke sawah.

"Tentu saja jalan usaha tani ini sangat strategis untuk mendukung perkembangan kawasan sentra bawang merah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Kulon Progo, khususnya di Sentolo," katanya.

Selain jalan usaha tani, lanjut Akhid, sentra bawang merah juga membutuhkan dukungan jaringan listrik. Daya yang sudah tersedia perlu ditingkatkan lagi.

Saat ini, jangkauan listrik belum menyentuh semua petani. Jarak tiang listrik masih jauh antara yang satu dengan lainnya, khususnya dari pusat pemasangan meteran listrik.

"Kami sudah sampaikan ke PLN Cabang Wates, apakah bisa ditambah lagi pemasangan meterannya agar semua petani dapat memanfaatkan listrik ini secara baik," katanya.

Ketua Gapoktan Sumber Makmur Srikayangan Sunardi mengatakan biaya untuk membeli bahan bakar minyak untuk menyiram bawang merah dalam satu bulan sekitar Rp1 juta. Dengan pemakaian listrik menjadi Rp175 ribu per bulan sehingga bisa menghemat biaya produksi.

Saat ini, belum semua petani di kawasan Sentra Bawang Merah Bulak Srikayangan terlayani jaringan listrik. Dari total 800 petani yang menggarap lahan seluas 218 hektare, baru 40 persen yang terlayani listrik.

Saat ini baru tersedia 110 KWH meter. Kalau dengan asumsi 800 petani, membutuhkan daya sekitar 700-800 KWH meter.

"Ke depan, kami berharap ada pengembangan jaringan listrik di sini sehingga petani yang jauh dari jaringan utama bisa mengakses listrik," katanya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan berdasarkan komunikasi dengan PLN, mereka siap sedia. Sepanjang suplai Jawa-Bali bisa mencukupi.

"Sebenarnya tanpa kerja sama, PLN juga memiliki kepentingan yang sama mendukung kemakmuran masyarakat," katanya.