Disnakertrans Kulon Progo memberangkatkan dua KK transmigrasi ke Mamuju

id Transmigrasi,Kulon Progo,Mamuju

Disnakertrans Kulon Progo memberangkatkan dua KK transmigrasi ke Mamuju

Dua kepala menunggu di ruang transit sebelum berpamitan kepada Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimdewa Yogyakarta, memberangkatkan dua kepala keluarga bertransmigrasi ke Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, dengan komoditas kelapa sawit

Kepala Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo Heri Widodo di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan dua kepala keluarga (KK), yakni keluarga Ali Zainul Abidin dari Padukuhan Ngesong, dan Purgiyanto dari Kalibuko, Desa/Kalurahan Kalirejo.

"Mereka diantar di Transito DIY terlebih dahulu untuk menjalani pembekalan. Kemudian, Senin (30/10) diberangkatkan ke Mamuju, Sulawesi Barat," kata Heri Widodo.

Ia mengatakan Purgiyanto ini mata pencahariannya sebagai buruh penderes nira di Kokap dan Ali sebagai buruh bangunan. Dua KK ini didapatkan setelah melakukan pendaftaran.

Ia mengatakan jika ada banyak pendaftar, namun yang akhirnya berminat dikirim ke Sulawesi Barat hanya dua KK ini.

"Kami berharap mereka betah dan sukses di sana," katanya.

Heri mengatakan setibanya di lokasi transmigrasi, kedua KK akan langsung mendapatkan lahan seluas dua hektare (ha) yang diberikan bertahap, rumah, hingga jatah hidup untuk setahun ke depan.

"Seluruhnya dibiayai oleh pemerintah pusat, kami dari daerah hanya menyiapkan anggaran untuk memberangkatkan mereka," katanya.

Dia mengatakan minat masyarakat Kulon Progo mengikuti transmigrasi cukup tinggi. Seperti di Sumatera dan Kalimantan. Namun, DIY, khususnya Kulon Progo tidak mendapat alokasi di daerah tersebut.

"Kami tidak bisa memenuhi keinginan atau minat masyarakat. Kami hanya mengikuti perintah pusat," katanya.

Salah satu peserta transmigrasi dari Kulon Progo Ali Zainul Abidin mengatakan dirinya berangkat bersama istri dan seorang anak.

Ia mengaku tertarik ikut program transmigrasi karena ingin mengubah hidup keluarganya jadi lebih baik. Sebab sejak menikah sampai sekarang, ia masih tinggal bersama mertua. Ia sendiri adalah buruh bangunan.

"Apalagi nanti di sana saya juga mendapatkan rumah dan lahan untuk diolah," kata Ali.