Yogyakarta (ANTARA) -
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengukuhkan tiga guru besar baru pada Sidang Terbuka Senat di Ruang Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD Yogyakarta, Senin.
Dalam acara tersebut, tiga dosen UAD dikukuhkan sebagai guru besar yaitu Prof Dr Ir Imam Riadi MKom (Bidang Ilmu Sistem Informasi), Prof Dr Dra apt Nanik Sulistyani MSi (Bidang Ilmu Farmasi), dan Prof Tole Sutikno ST, MT, PhD (Bidang Ilmu Teknik Elektronika, Instrumen, dan Kendali).
Sidang dibuka secara resmi oleh Ketua Senat UAD Prof Dr Ir Dwi Sulisworo MT. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pidato pengukuhan masing-masing guru besar sesuai dengan bidang yang ditekuni.
Imam mengangkat judul "Peran Cyber Security dalam Peningkatan Keamanan Sistem Informasi untuk Kemaslahatan Umat". Nanik mengusung judul "Pendekatan Eksplorasi Antibiotik Baru dari Sumber Mikroorganisme", sedangkan Tole mengangkat judul "Teknologi Transportasi Listrik Masa Depan Berbasis Kendali Vektor dan Artificial Intelligence (AI)".
Dalam sambutannya, Ketua Senat UAD menuturkan bahwa ditambahnya guru besar ini merupakan bagian penting bagi kemajuan UAD terutama untuk mendukung visi UAD dalam memberikan kemanfaatan yang lebih luas kepada umat manusia.
Selanjutnya, Rektor UAD Prof Dr Muchlas MT memberikan selamat kepada para guru besar sekaligus menyampaikan laporan terkait dengan jumlah guru besar di UAD.
Saat ini, menurut Muchlas, UAD telah memiliki total sebanyak 37 guru besar terdiri atas 17 guru besar Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) dan 20 guru besar lahir dari rahim UAD yang salah satunya telah meninggal dunia.
Selain itu, UAD juga sedang mempersiapkan sebanyak 10 guru besar baru yang diharapkan dapat menggenapkan total 148 guru besar pada tahun 2027.
"Sebagai jumlah ideal yang harus kami tempuh, itu menjadi satu referensi kami untuk mengupayakan agar program-program percepatan guru besar dan lektor kepala ini dapat memenuhi target yang telah kita tetapkan," kata Muchlas.
Menurut dia, guru besar adalah mereka yang bertugas untuk menjaga marwah akademik dan marwah keilmuan di UAD dan Persyarikatan Muhammadiyah, serta dapat menghasilkan karya-karya yang spektakuler sesuai bidang masing-masing yang dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Kami sangat berharap pada ketiga guru besar ini, Prof Imam, Prof Tole, dan Prof Nanik agar senantiasa menyematkan spirit untuk menjaga dengan baik marwah akademik di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan," kata Muchlas.
Plt Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Prof drh Aris Junaidi PhD dalam sambutannya menuturkan para guru besar yang dikukuhkan sudah memenuhi relevansi dalam konteks era yang semakin kompleks dan dinamis.
"Ketiga guru besar pada hari ini telah menjadi pioner dalam bidangnya masing-masing dan juga membuka jalan untuk pemahaman yang lebih dalam dan penemuan-penemuan yang menginspirasi kita semua," tuturnya.
Berita Lainnya
Guru Madrasah Swasta Sleman dukung Harda-Danang di Pilkada 2024
Senin, 11 November 2024 9:53 Wib
Guru honorer Supriyani akan diluluskan PPPK jalur afirmasi
Sabtu, 26 Oktober 2024 12:53 Wib
Peneliti UGM: Bahasa Enggano di Bengkulu terancam punah
Jumat, 25 Oktober 2024 16:54 Wib
Guru Besar UNY sebut pendidikan berbasis budaya penting hadapi globalisasi
Sabtu, 19 Oktober 2024 6:04 Wib
Guru Besar UGM pastikan vaksin JE aman untuk mencegah radang otak
Rabu, 2 Oktober 2024 22:10 Wib
UAD terima dua SK Mendikbudristek untuk Guru Besar IKM dan Pembukaan Prodi S3 Informatika
Selasa, 24 September 2024 2:20 Wib
Guru Besar UII mengingatkan pentingnya penerapan bangunan tahan gempa
Rabu, 18 September 2024 22:36 Wib
Diduga cabuli santri, guru ngaji di Sragen ditangkap polisi
Kamis, 12 September 2024 18:32 Wib