Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menerima dua Surat Keputusan (SK) dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), yakni SK Kenaikan Jabatan Akademik Guru Besar untuk Prof Dr Solikhah SKM, MKes di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dan SK Izin Pembukaan Program Studi (Prodi) S3 Informatika.
Penyerahan SK berlangsung di Amphiteater Museum Muhammadiyah UAD Yogyakarta, Senin. Penyerahan SK Guru Besar dilakukan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah V Prof Setyabudi Indartono kepada Rektor UAD Prof Muchlas MT yang kemudian menyerahkannya kepada Prof Solikhah.
Sedangkan penyerahan SK Izin Pembukaan Prodi S3 Informatika dilakukan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah V kepada Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD Prof Marsudi Triatmodjo yang kemudian menyerahkannya kepada Rektor UAD yang selanjutnya menyerahkannya kepada Dekan Fakultas Teknologi Industri UAD.
SK Guru Besar untuk Solikhah dibacakan Ketua Tim Kerja Sumberdaya Perguruan Tinggi Arsita Ardiamurti dan SK Izin Pembukaan Prodi S3 Informatika dibacakan Pengolah Data dan Informasi Tim Kerja Kelembagaan LLDIKTI Wilayah V Dwi Budi Apriyati.
Kepala LLDIKTI Wilayah V Prof Setyabudi Indartono mengucapkan selamat kepada UAD atas pencapaian ini. Ia berharap Program Studi S3 Informatika dapat memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Setyabudi juga menyoroti prestasi Solikhah, terutama indeks Scopus yang telah diraih, dan berharap pencapaian ini dapat memotivasi dosen-dosen lain di UAD untuk mengikuti jejaknya.
"Di bidang Epidemiologi dan Biostatistik masih banyak tantangan, dan saya berharap Prof Solikhah terus memberikan kontribusi dalam bidang ini," tuturnya.
Rektor UAD Prof Muchlas MT menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Ia menyatakan bahwa saat ini terdapat 12 dosen yang sedang dalam proses pengajuan guru besar dan 30 dosen lainnya sedang dalam tahap inkubasi.
"Saya berharap Solikhah dapat menjadi inspirasi bagi dosen lainnya. Meskipun kebijakan nasional sering berubah, saya berharap para dosen tetap semangat dalam meniti karir akademik," ujarnya.
Muchlas juga menyampaikan harapannya terhadap Prodi S3 Informatika. Ia berharap prodi ini dapat segera berkembang dan mencapai akreditasi "Baik Sekali" dalam waktu dua tahun.
Menurut dia, Prodi S3 Informatika merupakan yang pertama di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), dan ketiga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah UGM dan Amikom.
"Sebanyak 18 mahasiswa telah terpilih dari 80 pendaftar Prodi S3 Informatika UAD," tutur Muchlas.
Ketua BPH UAD Prof Marsudi Triatmodjo mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek atas kepercayaan yang diberikan kepada UAD.
"Saya bangga dengan pengelolaan SDM di UAD yang baik dan rapi. Ini menjadi bukti bahwa UAD mempersiapkan dosen-dosennya dengan serius untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi," tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas dalam pelaksanaan Prodi S3 Informatika, karena program S3 membutuhkan bimbingan yang intensif agar hasilnya maksimal.
Prof Solikhah mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan atas pencapaiannya. "Ini adalah momentum yang sangat istimewa, karena perjalanan menuju guru besar tidak mudah dan memerlukan komitmen yang kuat," ujarnya.
Menurut dia, persiapan untuk mendapatkan gelar ini dimulai sejak 2021, dengan berbagai tantangan, termasuk perubahan kebijakan di tingkat nasional.
"Ini bukan hanya tanggung jawab akademis, tetapi juga tanggung jawab spiritual," tutur Solikhah.