Jakarta (ANTARA) - Ekonom dari Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan masih berpotensi tumbuh di atas 5 persen.
“Dari forecast saya di tahun depan itu untuk yang worst case-nya itu 4,8 persen, tapi untuk yang optimisnya itu bisa 5,04 persen. Jadi masih ada kemungkinan tumbuh di atas 5 persen," kata Fithra kepada ANTARA ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Fithra mengatakan bahwa faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan di kisaran 5 persen adalah konsumsi masyarakat yang masih kuat.
Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan konsumsi yang sudah berada di atas pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua dan kuartal ketiga tahun ini.
"Kalau kita lihat selama pandemi dan post pandemi ini adalah yang pertama kali pertumbuhan konsumsi kita di atas pertumbuhan ekonomi. Di tahun ini kuartal kedua pertumbuhan ekonomi 5,1 persen, sementara pertumbuhan konsumsi sudah 5,3 persen dan itu juga dilanjutkan lagi di kuartal ketiga inilah yang kemudian mampu untuk membawa kita jauh lebih solid di tahun 2024," ujar Fithra.
Lebih lanjut Fithra juga menyampaikan bahwa terdapat sejumlah tantangan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan yakni dinamika perekonomian global yang masih belum stabil, disrupsi energi, konflik Rusia-Ukraina, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dan pengetatan pasokan energi global.
"Peristiwa global ini yang sebenarnya akan menjadi tantangan yang sangat besar karena ada perlambatan dinamika, juga ada kemudian beberapa disrupsi dari sisi energi," kata Fithra.
Baca juga: INDEF sebut pertumbuhan ekonomi 7 persen target Mahfud Md cukup berat
Baca juga: Resiliensi RI dalam gejolak ekonomi 2023
Baca juga: Jokowi: Indonesia punya modal ekonomi untuk optimistis hadapi 2024
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekonom: Pertumbuhan ekonomi masih bisa melebihi 5 persen tahun depan