Pelaksana Tugas Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto menekankan pentingnya budaya adaptif dalam mengelola arsip di era digital dan transformasi teknologi yang semakin cepat.
"Beberapa hal penting yang terkait lingkungan strategis menonjol, yakni teknologi informasi dan komunikasi. Penyelenggaraan kearsipan pun berubah total menjadi semakin kompleks dan rumit. Untuk itu, kita harus membangun budaya adaptif dari diri sendiri," kata Imam dalam acara "Refleksi Kearsipan akhir tahun 2023" yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan, lingkungan strategis yang berkembang saat ini mempengaruhi medan perang kearsipan yang berubah semakin cepat.
"Sebagian besar peraturan perundang-undangan, standar, dan aturan main penyelenggaraan kearsipan harus diperbarui untuk menjaga kekinian, keakuratan, validitas, otentik, dan kegunaan informasi yang dihasilkan," ujarnya.
Baca juga: ANRI resmikan galeri arsip di Pos Lintas Batas Negara Skouw, Papua
Baca juga: ANRI kumpulkan Surat Cinta Bung Karno berisi fakta baru soal G30S/PKI
Menurut dia, teknologi 5G, kecerdasan artifisial, realitas virtual, robotik, dan lain sebagainya, selama ini telah menggeser kerja-kerja arsiparis konvensional, sehingga penting untuk beradaptasi dari sebelumnya yang hanya menggunakan platform-platform analog bersifat padat karya, menuju platform yang serba efisien.
Imam memaparkan, ada 10 kerja besar pada titik-titik krusial kearsipan 2023, pertama, yakni persiapan arsip kementerian/lembaga yang pindah ke Ibu Kota Nusantara, kedua, implementasi aplikasi Srikandi di kementerian/lembaga/daerah, ketiga, digitalisasi arsip.
Keempat, penyelamatan arsip di kementerian/lembaga yang pindah ke IKN, kelima, transformasi pengelolaan arsip pertanahan, dan keenam, digitalisasi arsip memori kolektif bangsa (MKB) di perbatasan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ANRI tekankan pentingnya budaya adaptif mengelola arsip di era digital