Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau para pencari kerja atau angkatan kerja daerah ini tidak mudah terpengaruh dengan informasi lowongan pekerjaan penempatan luar negeri yang belum jelas kebenaran informasinya.
"Banyak terjadi kasus seperti itu (penipuan lowongan kerja) apalagi yang penempatan keluar negeri, mereka dijanjikan akan ditempatkan di dalam suatu pekerjaan di perusahaan A, ternyata tidak jadi," kata Kepala Disnakertrans Bantul Istirul Widiastuti dalam video pernyataan di media sosial Pemkab Bantul, Sabtu.
Menurut dia, ketika ada pencari kerja yang mengalami kejadian seperti tersebut baru kemudian menghubungi Disnakertrans Bantul untuk mengetahui kebenaran informasi lowongan pekerjaan tersebut.
Untuk mengantisipasi adanya informasi lowongan pekerjaan yang tidak benar, pihaknya sudah bekerja sama dengan perusahaan yang akan membuka lowongan kerja untuk kemudian diinformasikan dan dipublikasikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Tapi kita perlu verifikasi dulu perusahaan, apakah memang benar perusahaan itu membuka lowongan dengan fasilitasi seperti yang dia berikan, kemudian apakah benar mereka tidak memungut biaya atau sebaliknya dan sebagainya," katanya.
Padahal, katanya, yang namanya penempatan tenaga kerja oleh perusahaan pastinya akan ada mekanisme sendiri yang harus dipenuhi oleh perusahaan apabila penyedia pekerjaan itu memang membuka lowongan pekerjaan.
"Jadi tolong, saudara saya di Kabupaten Bantul kalau ingin bekerja jangan mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar informasinya, tolong dikonsultasikan dulu ke kami," katanya.
Terlebih, kata dia, beberapa waktu kemarin ada pencari kerja yang ditipu kerja ke luar negeri, salah satunya dari warga Pajangan, Bantul yang yang tertipu lowongan pekerjaan di Saudi Arabia, yang dijanjikan akan ditempatkan sebagai sopir, namun dalam kenyataannya tidak ada pekerjaan itu.
"Akhirnya mereka tanya kami, kita arahkan siapa yang memberangkatkan, kan biar mereka cek yang memberangkatkan, karena itu menjadi sesuatu yang bagi kami sangat menyedihkan, karena kalau kalau salah pilih perusahaan, salah pilih orang, mereka bisa tertipu di sana," katanya.