Mahasiswa UMM bikin alat deteksi karhutla

id mahasiswa UMM,alat deteksi kebakaran,karhutla bromo,universitas muhammadiyah malang

Mahasiswa UMM bikin alat deteksi karhutla

Wildan (paling kiri) bersama timnya dan alat deteksi kebakaran hutan yang mereka ciptakan Flame Shield Forest (FSF) (ANTARA/HO/UMM/End)

Malang (ANTARA) - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ahmad Wildan Al Mauludi bersama timnya menciptakan alat  mendeteksi kebakaran hutan dengan nama Flame Shield Forest (FSF)

Ahmad Wildan di Malang, Jawa Timur, Selasa, mengaku ide awal untuk membuat FSF karena peristiwa kebakaran lahan di kawasan Bromo yang mengakibatkan kerugian  negara maupun warga sekitar.

"Selain itu terlambatnya penanganan serta informasi adanya kebakaran juga menyebabkan meluasnya lahan yang terbakar," katanya.

Peristiwa kebakaran lahan di kawasan Gunung Bromo pada 2023 menyebabkan kerugian bagi warga maupun pengunjung. Kebakaran lahan yang berlangsung 10 hari tersebut melahap kurang lebih 504 hektare padang rumput.



Menurut perhitungan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), kerugian ditaksir mencapai Rp5,4 miliar.

“Oleh karena itu kami menciptakan alat ini agar hal tersebut tidak terjadi lagi. Alat ini juga bisa membantu pemadam kebakaran atau yang bertanggung jawab bisa segera mengetahui kondisi dan titik lokasi kebakaran,” ujarnya.

Alat yang telah dipamerkan di Industrial Engineering Expo (IEE) pada Januari lalu ini mendapat banyak pujian. FSF dilengkapi dengan Arduino ESP 32 sebagai sensor pendeteksi api, sensor gas, modul GPS, modul WiFi, dan penguat sinyal.

Jika terjadi kebakaran, sensor api dan gas akan mendeteksi adanya kebakaran dan mengirimkan pesan peringatan pada gawai melalui fitur bot telegram.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahasiswa UMM ciptakan alat deteksi kebakaran hutan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024