Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan bantuan dua alat mesin pertanian berupa "combine harvester" besar untuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari Kelurahan Srigading Kecamatan Sanden dan Kelurahan Sriharjo Kecamatan Imogiri.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul, Jumat (8/3), mengatakan bantuan alat pertanian modern itu guna menjawab tantangan pengembangan usaha pertanian yang kini dihadapi para petani.
"Banyak tantangan pertanian yang dihadapi, seperti luas lahan, irigasi, perubahan iklim, juga pupuk. Oleh sebab itu kita butuh pemanfaatan teknologi seperti mekanisasi atau mulai memanfaatkan alat-alat modern," katanya.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan teknologi merupakan solusi agar sektor pertanian tetap bertahan di tengah gempuran zaman. Terlebih, sektor pertanian masih menjadi sektor unggulan di Kabupaten Bantul.
"Lahan pertanian kita itu semakin sempit. Tapi berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produktivitasnya justru meningkat. Kalau dulu rata-rata satu hektare sawah menghasilkan empat sampai empat ton padi, sekarang bisa delapan sampai 10 ton," katanya.
Oleh karena itu, kata Bupati, kuncinya adalah pada teknologi, dan teknologi pertanian tidak hanya mekanisasi atau pemanfaatan alat alat mesin pertanian, akan tetapi juga cara atau metode menanam agar hasilnya lebih optimal.
Lebih lanjut Bupati juga mengatakan petani masa sekarang ini harus mempunyai keinginan kuat dalam menerapkan teknologi terbaru, karena jika melulu menggunakan cara-cara konvensional, tentu akan berdampak pada produktivitas pertanian.
"Ke depan saya berharap sektor pertanian di Kabupaten Bantul akan semakin maju, dan modern yang muara akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat," katanya.