ULM pasang penjernih air untuk masyarakat pesisir
Banjarbaru (ANTARA) - Tim Materials and Membranes Research Group (M2ReG) Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang digagas Prof Muthia Elma memasang alat penjernih air untuk masyarakat pesisir di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan.
"Kami lakukan pemasangan alat filtrasi dan membran hasil karya tim peneliti M2ReG untuk menjernihkan air sungai," kata Muthia di Banjarbaru, Minggu.
Lokasi yang menjadi sasaran adalah Desa Tinggiran II Luar di Kecamatan Tamban lantaran telah lama menghadapi tantangan dalam memperoleh akses terhadap air bersih.
Diketahui sambungan pipa suplai air bersih dari pemerintah dan perusahaan daerah air minum masih banyak yang belum terjangkau oleh masyarakat di desa ini.
Oleh karena itu selama ini masyarakat terpaksa mengandalkan air sungai sebagai sumber utama untuk kebutuhan sehari-hari, meskipun air keruh dan tidak layak konsumsi.
Bahkan ada sebagian dari warga terpaksa membeli air bersih ke Kota Banjarmasin dengan cara menyeberang sungai menggunakan perahu dan membawa jerigen-jerigen berisi air dengan jarak tempuh cukup jauh.
Muthia menyatakan kegiatan pengabdian masyarakat itu menjadi sebuah langkah progresif dalam menanggulangi masalah krisis air bersih di Desa Tinggiran II Luar.
Dengan adanya instalasi alat filtrasi dan membran, diharapkan kualitas air sungai dapat ditingkatkan secara signifikan sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan rumah tangga tanpa khawatir akan risiko kesehatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim ULM pasang alat penjernih air untuk masyarakat pesisir di Batola
"Kami lakukan pemasangan alat filtrasi dan membran hasil karya tim peneliti M2ReG untuk menjernihkan air sungai," kata Muthia di Banjarbaru, Minggu.
Lokasi yang menjadi sasaran adalah Desa Tinggiran II Luar di Kecamatan Tamban lantaran telah lama menghadapi tantangan dalam memperoleh akses terhadap air bersih.
Diketahui sambungan pipa suplai air bersih dari pemerintah dan perusahaan daerah air minum masih banyak yang belum terjangkau oleh masyarakat di desa ini.
Oleh karena itu selama ini masyarakat terpaksa mengandalkan air sungai sebagai sumber utama untuk kebutuhan sehari-hari, meskipun air keruh dan tidak layak konsumsi.
Bahkan ada sebagian dari warga terpaksa membeli air bersih ke Kota Banjarmasin dengan cara menyeberang sungai menggunakan perahu dan membawa jerigen-jerigen berisi air dengan jarak tempuh cukup jauh.
Muthia menyatakan kegiatan pengabdian masyarakat itu menjadi sebuah langkah progresif dalam menanggulangi masalah krisis air bersih di Desa Tinggiran II Luar.
Dengan adanya instalasi alat filtrasi dan membran, diharapkan kualitas air sungai dapat ditingkatkan secara signifikan sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan rumah tangga tanpa khawatir akan risiko kesehatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim ULM pasang alat penjernih air untuk masyarakat pesisir di Batola