Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memperkuat kerja sama dengan Universitas Kyushu, Jepang untuk riset bidang kesehatan, khususnya terkait penyakit infeksi serta pertukaran mahasiswa kedua kampus.
Penguatan kerja sama itu berlangsung dalam kunjungan perwakilan tim dari Universitas Kyushu di Kampus UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin.
"Kita sepakat akan meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan terkait penyakit infeksi termasuk usaha pengembangan vaksin serta mereka akan mengirim mahasiswa untuk ikut kuliah kerja nyata (KKN). Tidak hanya mahasiswa kita saja yang ke sana," ujar Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof Wening Udasmoro.
Soal publikasi riset bersama, Wening mengatakan bahwa pihak Universitas Kyushu menyampaikan jumlah publikasi riset yang dihasilkan dengan UGM terbanyak dibandingkan dengan kerja sama dengan kampus lain di Indonesia.
"Ada 241 publikasi (dengan UGM), terbanyak katanya untuk kampus yang di Indonesia," kata dia.
Selain publikasi, kata Wening, keduanya sepakat agar hasil kerja sama riset di bidang kesehatan bisa memberikan dampak langsung ke masyarakat luar maupun ke industri.
"Kita ingin ada kebermanfaatan bagi masyarakat dari kegiatan 'translation research'. Kerja sama ini juga memperkuat target 'SDGs' (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) bidang kesehatan, pendidikan berkulitas, dan kemitraan," kata dia.
Peneliti dari Universitas Kyushu Fumihiko Yokota mengatakan kerja sama di bidang pendidikan dan riset dengan UGM sudah berlangsung lama.
Ia menerangkan sebagai universitas nasional, saat ini Universitas Kyushu berada di peringkat tujuh di Jepang, dan 135 di dunia versi QS World University Ranking dengan jumlah mahasiswa mencapai 18.560 orang dan 2.097 di antaranya adalah mahasiswa internasional.
Soal kerja sama dengan UGM, ia menegaskan, Kampus UGM merupakan salah satu dari 14 mitra perguruan tinggi di Indonesia yang sudah menjalin kerja sama dengan melahirkan 241 publikasi riset bersama selama kurun waktu 2017-2021.
"Jumlah publikasi ini paling banyak di banding dengan perguruan tinggi yang lain yang ada di Indonesia," kata dia.
Peneliti lain dari Universitas Kyushu Prof Koji Todaka mengatakan bahwa Kyushu merupakan salah satu kampus terbaik di Jepang dalam riset pengembangan obat dan alat kesehatan.
Menurutnya, untuk menghasilkan jenis obat baru dan alat kesehatan bagi perguruan tinggi memang tidaklah gampang, namun harus dimulai lewat unit pengembangan bisnis.
Berangkat dari riset pengembangan obat dan alat kesehatan yang dilakukan kalangan peneliti dan akademisi hingga ke pendirian startup. Selanjutnya dihilirkan ke industri farmasi.
"Tahapannya tetap dimulai dari penelitian dasar, pengembangan formula, studi non klinis, uji klinis, pengujian dan pengajuan izin edar hingga ke tingkat pemasaran," ujar Koji.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UGM-Universitas Kyushu perkuat kerja sama riset bidang kesehatan
Berita Lainnya
Wamendiktisaintek: Universitas baru tak menjamin pendidikan merata
Rabu, 30 Oktober 2024 21:47 Wib
Hasto-Wawan ingin satu kampung di Yogyakarta didampingi satu universitas
Minggu, 20 Oktober 2024 7:55 Wib
Diktiristek latih kepemimpinan menuju universitas kelas dunia di Unhas
Kamis, 3 Oktober 2024 17:47 Wib
Fakultas Biologi UGM menjalin kolaborasi dengan Universitas Leiden
Sabtu, 28 September 2024 0:13 Wib
Universitas Pertahanan: RI mampu lewati tantangan tingkatkan kekuatan kapal selam
Senin, 26 Agustus 2024 13:58 Wib
Prabowo tegaskan Unhan menerapkan standar universitas terbaik dunia
Sabtu, 24 Agustus 2024 17:17 Wib
Undip Senarang persilakan investigasi tewasnya mahasiswi PPDS
Jumat, 23 Agustus 2024 21:09 Wib
Universitas Trisakti sabet 12 medali pada UGM Taekwondo Championship 2024
Selasa, 13 Agustus 2024 23:14 Wib