Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) tingkat kecamatan daerah ini untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya mencegah penularan penyakit yang berpotensi muncul ketika libur Lebaran 2024.
"Seluruh puskesmas agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan keluarga, termasuk melakukan pencegahan penularan penyakit," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Tri Widyantara di Bantul, Rabu.
Menurut dia, sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penularan penyakit yang berpotensi terjadi kejadian luar biasa (KLB) bisa dilakukan melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang tersedia atau media sosial.
Pihaknya juga meminta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Bantul melaksanakan pemantauan penerapan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan dalam negeri dan pelaku perjalanan luar negeri.
"Serta meningkatkan peran tenaga promosi kesehatannya untuk melaksanakan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan kegiatan promosi kesehatan lain," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan sebagai bentuk kewaspadaan KLB, ketika ada kejadian keracunan makanan, dan penyakit potensial KLB lainnya agar dilaporkan ke Dinas Kesehatan untuk kepentingan tindak lanjut penyelidikan epidemiologi, pengamanan sampel, dan lain-lain.
"Fasyankes agar melakukan kewaspadaan terhadap lonjakan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seperti campak, rubella, pertusis, dan lain-lain," katanya.
Dia juga mengatakan bagi masyarakat yang mengalami gejala demam berdarah dengue (DBD) dan leptospirosis agar segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
"Kami juga menginstruksikan seluruh fasyankes meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kenaikan kasus suspek antraks dan mpox (penyakit disebabkan virus monkeypox)," katanya.