New York (ANTARA) - Juru bicara Dana Anak-anak PBB (UNICEF), James Elder meningkatkan kewaspadaan atas situasi mengerikan yang dialami lebih dari 600.000 anak di Rafah, Gaza selatan, yang bergulat dengan kelaparan dan ketakutan di tengah ancaman serangan Israel.
Lewat unggahan video di akun X, Elder menceritakan penderitaan anak-anak di Rafah yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah gempuran Israel, menyusul kedatangan 1,5 juta orang ke wilayah tersebut akibat agresi Israel yang masih berlangsung.
Elder mengingatkan anak-anak dan keluarga yang menyelamatkan diri dari serangan Israel agar mereka disuruh pergi ke Rafah karena situasi di sana aman. Akan tetapi, meski ada jaminan ini, serangan brutal Israel masih terus terjadi.
“Rafah adalah kota bagi anak-anak. Terdapat 600.000 anak laki-laki dan perempuan, namun mereka di bawah ancaman serangan militer, terjebak di Rafah, tanpa tempat yang aman untuk pergi,” katanya.
Dia juga menyoroti perjuangan setiap hari
Sumber: WAFA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lebih dari 600 ribu anak di Rafah kelaparan di tengah serangan Israel
Berita Lainnya
Petualangan Edukasi Bebelac Tummyversity di Jepang dukung tumbuh kembang anak optimal
Kamis, 12 Desember 2024 0:00 Wib
BLOOM Tour menyebarkan pesan antipernikahan anak ke berbagai negara melalui film pendek Laila
Rabu, 11 Desember 2024 0:24 Wib
Pemkab Sleman mendampingi 164 anak korban kekerasan selama 2024
Senin, 9 Desember 2024 10:38 Wib
Polres Bantul: Orang tua berperan penting dalam pengawasan anak
Minggu, 8 Desember 2024 14:04 Wib
Sleman melakukan pendampingan psikologi tekan kasus kekerasan pada anak
Jumat, 6 Desember 2024 22:40 Wib
PWNU DIY usulkan Indonesia atur larangan anak gunakan medsos
Rabu, 4 Desember 2024 5:17 Wib
Presiden Biden resmi mengampuni anaknya Hunter dari tuntutan pidana
Senin, 2 Desember 2024 9:41 Wib
PPATK ungkap transaksi judol anak muda di bawah Rp100 ribu
Sabtu, 30 November 2024 14:14 Wib