New York (ANTARA) - Juru bicara Dana Anak-anak PBB (UNICEF), James Elder meningkatkan kewaspadaan atas situasi mengerikan yang dialami lebih dari 600.000 anak di Rafah, Gaza selatan, yang bergulat dengan kelaparan dan ketakutan di tengah ancaman serangan Israel.
Lewat unggahan video di akun X, Elder menceritakan penderitaan anak-anak di Rafah yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah gempuran Israel, menyusul kedatangan 1,5 juta orang ke wilayah tersebut akibat agresi Israel yang masih berlangsung.
Elder mengingatkan anak-anak dan keluarga yang menyelamatkan diri dari serangan Israel agar mereka disuruh pergi ke Rafah karena situasi di sana aman. Akan tetapi, meski ada jaminan ini, serangan brutal Israel masih terus terjadi.
“Rafah adalah kota bagi anak-anak. Terdapat 600.000 anak laki-laki dan perempuan, namun mereka di bawah ancaman serangan militer, terjebak di Rafah, tanpa tempat yang aman untuk pergi,” katanya.
Dia juga menyoroti perjuangan setiap hari
Sumber: WAFA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lebih dari 600 ribu anak di Rafah kelaparan di tengah serangan Israel
Berita Lainnya
Pemerintah kaji rekomendasi blokir gim daring kekerasan
Rabu, 1 Mei 2024 15:53 Wib
Tonton produk kendaraan listrik baru di PEVS 2024
Rabu, 1 Mei 2024 6:27 Wib
Usai imunisasi, hindari anak diberi paracetamol
Selasa, 30 April 2024 19:31 Wib
Sebelum menikah, pasangan perlu perhatikan hal ini
Senin, 29 April 2024 5:47 Wib
Perceraian di Indonesia menjadi penyebab fenomena "fatherless"
Senin, 29 April 2024 5:39 Wib
Pengasuhan cucu harus ada kesepakatan dengan orang tua
Minggu, 28 April 2024 14:22 Wib
Pemerintah diminta blokir gim daring mengandung kekerasan
Sabtu, 27 April 2024 16:03 Wib
ChildFund International di Indonesia wujudkan anak-anak mendapatkan hak
Jumat, 26 April 2024 23:42 Wib