Dinas Pertanian Kulon Progo awasi pangan asal hewan di Pasar Bendungan

id Pangan asal hewan,Kulon Progo,Idul Fitri

Dinas Pertanian Kulon Progo awasi pangan asal hewan di Pasar Bendungan

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajad Purbadi melihat penyimpangan daging oleh pedagang Pasar Bendungan, Senin (8/4/2024). (ANTARA/HO-Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pengawasan bahan pangan berasal dari hewan di Pasar Rakyat Bendungan guna memastikan kualitas daging tetap terjaga.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajat Purbadi di Kulon Progo, Senin, mengatakan kebutuhan pangan berasal dari hewan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah mulai meningkat, jumlah kunjungan ke pasar ikut meningkat.

"Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengawasi agar bahan pangan asal hewan terjaga kualitasnya khususnya dalam segi aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH)," kata dia.

Ia mengatakan pagi ini, tim dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo melakukan pengawasan di Pasar Bendungan, Wates. Tim mendata bahwa terdapat 15 pedagang daging ayam dan dua pedagang daging sapi.

"Tim menilai bahwa semua daging yang dijual layak dikonsumsi," katanya.

Namun, kata Drajad, ada beberapa catatan yang diberikan kepada pedagang daging tersebut. Ada beberapa pedagang daging ayam yang masih menggunakan plastik hitam untuk membungkus usus dan jeroan lainnya.

Selain itu, masih ada yang membungkus daging ayam dan jeroan dengan kantung plastik yang sama atau tidak dipisah.

"Tadi juga sempat ditemui, pedagang yang tidak mencuci jeroan dengan bersih, sehingga kotoran-kotorannya masih menempel di usus dan jeroan," katanya.

Dia mengatakan pedagang-pedagang itu sudah mendapat teguran dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo.

Dia mengharapkan seterusnya pedagang daging ayam dan sapi, khususnya di Pasar Bendungan, tetap menjaga kebersihan dan kualitas agar masyarakat mendapatkan bahan pangan asal hewan yang ASUH.

"Sanksi berupa teguran bagi pedagang sudah berat. Kami imbau pedagang menjaga kebersihan dan kualitas," katanya.