Dampak Gunung Ruang, Sulut, erupsi, kunjungan wisata ke Desa Pumpente-Laingpatuhe ditutup

id BNPB, Erupsi Gunung Ruang, Tanggap Bencana, Teropong Bencana,pariwisata kepulauan sitaro,pariwisata sulut

Dampak Gunung Ruang, Sulut, erupsi, kunjungan wisata ke Desa Pumpente-Laingpatuhe ditutup

Foto udara kondisi desa Pumpente dan Laingpatuhe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, pasca erupsi Gunung Ruang, Rabu (24/4/2024) (ANTARA/HO-BNPB)

Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan penutupan kunjungan wisata ke Desa Pumpente dan Laingpatuhe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, masih berlangsung karena adanya potensi aktivitas vulkanik Gunung Ruang.

"Ditutup sehingga tidak ada aktivitas apapun di dua desa yang berada di kaki Gunung Ruang," kata Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, penutupan karena jarak desa dengan puncak gunung ruang hanya terpaut empat kilometer, yang merupakan batas zona aman dari puncak yang masih mengeluarkan asap itu.

Batas zona tersebut didapatkan BNPB berdasarkan keputusan penurunan status Gunung Ruang oleh tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang sebelumnya Level IV (Awas) menjadi Level III atau (Siaga) pada Senin (22/4).

Dengan demikian ia memastikan telah dipasangkan rambu tanda pelarangan untuk beraktivitas apapun, termasuk kunjungan wisata ke Pumpente dan Laingptehi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sitaro.

“Rambu atau tanda larangan tersebut merupakan sarana sosialisasi agar tidak memasuki lagi Pumpente dan Laingptehi yang masuk dalam radius kawasan rawan bencana,” katanya.

BNPB melaporkan berdasarkan data tim verifikasi Pemerintah Kabupaten Sitaro diketahui total ada 14.045 warga daerah setempat dengan rincian 6.842 laki-laki dan 7.044 perempuan yang terdampak erupsi Gunung Ruang sejak 16 April 2024.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dampak Gunung Ruang, kunjungan wisata dua desa di Sitaro masih ditutup

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024