Gunungkidul (ANTARA) - Bupati Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sunaryanta mengingatkan orang tua di wilayah ini untuk membimbing dan mengawasi anaknya dari ancaman penggunaan media sosial yang berpotensi merusak generasi muda.
Sunaryanta di Gunungkidul, Sabtu, mengatakan media sosial 50 persen berisi konten hoaks, ujaran kebencian, sehingga sangat perlu berhati-hati.
"Kami mengingatkan tingginya pengaruh media sosial dan lingkungan yang dapat merusak generasi muda. Sehingga orang tua untuk selalu memberikan penekanan penggunaan media sosial dengan bijak," kata Sunaryanta dalam Gelar Budaya SMP Al Mujahidin di Taman Budaya Gunungkidul.
Ia mengatakan pemkab memberikan ruang untuk SMP Al Mujahidin untuk berekspresi. Banyak talenta muda berbakat yang siap diikutsertakan dalam berbagai ajang yang digelar pemerintah daerah. Kebebasan berekspresi akan mengurangi generasi muda menggunakan media sosial.
Sekolah harus memberikan kebebasan berekspresi menyalurkan hobi peserta didik untuk menyalurkan bakat dan minat. Harapan menjadikan peserta didik berprestasi di setiap talenta masing-masing.
"Nanti saat pemda menggelar kegiatan, kami berharap sekolah bersiap menampilkan performa terbaik," katanya.
Sunaryanta mengajak sekolah dan peserta didik untuk mengutamakan pendidikan, kesehatan dan spiritual. Jika itu diterapkan para siswa akan mudah memperoleh prestasi yang diinginkan.
"Saya ingatkan jangan sampai salah mendidik, atau salah memberikan pendidikan," katanya
Kepala SMP Al Mujahidin Agus Suroyo mengatakan gelar budaya merupakan implementasi kurikulum merdeka. Kegiatan menampilkan pentas budaya nusantara projek penguatan profil pelajar Pancasila.
"Kita tanamkan gotong royong, menanamkan gotong royong berkebhinekaan global sebagai bentuk mengapresiasi budaya daerah lain," paparnya.
Agus juga menekankan, gelar budaya dapat menumbuhkan kreativitas siswa. Kegiatan tersebut sepenuhnya dikerjakan oleh siswa mulai dari konsep acara hingga mencari sponsor pendanaan. Diharapkan Gen Z ikut melestarikan kebudayaan bangsa agar tidak punah.
"Perkembangan teknologi semakin pesat, dampak bagi generasi muda semakin besar ini sehingga perlu penekanan agar mereka tidak terpengaruh budaya asing," katanya.
Sementara Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Satmonodadi mengatakan ruang berekspresi penting diberikan kepada siswa. Memberikan ruang sama halnya memberikan kecerdasan sosial bagi generasi muda.
"Semakin banyak diberikan ruang semakin dekat kesuksesan yang akan diraih. Semoga kegiatan ini menginspirasi masyarakat luas," katanya.
Berita Lainnya
Blockout 2024: Blokir akun selebriti bungkam terkait Jalur Gaza
Selasa, 14 Mei 2024 20:35 Wib
Bantul memberi sanksi sosial bagi pelaku pembuang sampah di Selopamioro
Senin, 13 Mei 2024 13:30 Wib
Dinsos Kulon Progo mutakhirkan data kesejahteraan sosial
Jumat, 10 Mei 2024 15:32 Wib
Konten kreator Indonesia rambah jaringan di forum jalur sutra
Rabu, 17 April 2024 7:08 Wib
Ketua MPR: Ramadhan-Lebaran momentum penguat ikatan sosial
Kamis, 11 April 2024 9:45 Wib
Gubernur DIY meluncurkan program bantuan sosial JSLU di Sleman
Rabu, 3 April 2024 20:48 Wib
Pemerintah: Penetapan hutan adat di Indonesia harus dipercepat
Rabu, 3 April 2024 3:03 Wib
Kowani minta masyarakat tingkatkan kesalehan sosial di Indonesia
Senin, 1 April 2024 8:18 Wib