Padang (ANTARA) -
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat Sumbar akan potensi cuaca ekstrem yang diprediksi masih terjadi di daerah itu pada seminggu ke depan.
"Seminggu ke depan potensi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di Sumbar. Karena itu masyarakat terutama yang berada di zona merah banjir dan longsor untuk tetap waspada," katanya di Padang, Senin.
Ia mengimbau jika memungkinkan, masyarakat yang berada di zona merah itu bisa untuk tidak berada di lokasi rawan tersebut setidaknya untuk seminggu ke depan.
Ia mengatakan, pemerintah daerah tentunya telah memetakan daerah-daerah yang masuk zona merah banjir dan longsor. Penting bagi pemerintah untuk menyosialisasikan potensi terjadinya cuaca ekstrem seminggu ke depan.
"Kewaspadaan perlu ditingkatkan saat malam hari karena potensi bahaya akan lebih besar jika bencana di malam hari," katanya.
Ia menyebut BMKG selalu memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem sebelum kejadian. Seperti untuk bencana banjir dan banjir bandang Sabtu (11/5) sudah diberikan peringatan dini pada 6 Mei 2024.
"Informasi peringatan dini ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas harian. Misalnya jika diprediksi akan hujan lebat pada satu daerah, masyarakat yang memiliki keperluan di daerah tersebut bisa lebih waspada, atau menunda kegiatan tersebut," katanya.
Dwikorita menyebutkan kondisi cuaca di Sumbar terutama daerah bagian barat itu sangat unik. Tidak ada pembatasan antara musim kemarau dengan musim hujan.
"
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Potensi cuaca ekstrem masih terjadi di Sumbar seminggu ke depan