Sleman (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-108 menjadi momentum untuk bersinergi bersama seluruh warga membangun masyarakat, bangsa dan negara.
Hal tersebut disampaikan Gubernur DIY dalam amanat tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat bertindak sebagai Pangageng (Inspektur Upacara) upacara peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman di Lapangan Denggung, Rabu sore.
"Momentum Hari Jadi ini agar dimaknai sebagai momentum bagi seluruh jajaran Pemkab Sleman untuk bersinergi bersama seluruh warga masyarakat dengan semangat 'gumregah-gumreget lan gumregut-sengkud', berkarya membangun masyarakat bangsa dan negara," katanya.
Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman diselenggarakan di Lapangan Denggung yang diikuti oleh ratusan peserta upacara yang keseluruhannya mengenakan pakaian tradisional Kejawen Mataraman Jangkep.
Ketua Panitia Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman Haris Martapa mengatakan upacara Hari Jadi itu dimeriahkan dengan tarian Badui Tongkat Tingkat Setingkat yang menggambarkan filosofi satu kesatuan yang sama baik pangkat, jabatan, gelar hingga kekuasaan yang lebur menjadi satu kesatuan sederajat.
"Sebuah filosofi yang menggambarkan nilai-nilai kebersamaan, kekompakan yang semangat 'Greget Nyawiji lan Hangayomi, Sesarengan mBangun Sleman'," katanya.
Ia mengatakan, 15 Mei 2024, Kabupaten Sleman genap memasuki usia 108 tahun, peringatan yang mengangkat tema "Greget Nyawiji lan Hangayomi, Sesarengan mBangun Sleman", menjadi sebuah momentum bagi Sleman untuk meneruskan pembangunan Sleman ke arah yang lebih baik.
"Rangkaian Hari Jadi Sleman telah dimulai sejak April melalui pembagian lebih dari 6.000 paket bantuan sembako bagi tenaga kebersihan, warga kurang mampu, rois, anak yatim dan panti asuhan," katanya.
Selain itu Pemkab Sleman juga memberikan bantuan stimulan bagi penghuni rumah tidak layak huni yang diperuntukkan bagi 17 rumah di 17 kapanewon (kecamatan) se-Kabupaten Sleman.
"Rangkaian Bhakti Sosial Hari Jadi Kabupaten Sleman juga diteruskan dengan sunatan massal bagi 108 anak pada April dan operasi katarak yang rencananya akan dilangsungkan pada akhir Mei," katanya.
Haris mengatakan, sebagai wujud rasa syukur, Pemkab Sleman juga telah melangsungkan doa syukur yang melibatkan doa lintas iman (Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha) di masing-masing rumah ibadah.
"Bahkan pada Sabtu (11/5), dilangsungkan Sleman Bersholawat bersama Habib Musthafa Baraqbah dan ribuan masyarakat umum di Lapangan Pemda Sleman," katanya.
Ia mengatakan, sebagai puncak Peringatan Hari Jadi di hari ini, digelar Festilval Bergodo dari 17 kapanewon yang sekaligus berperan sebagai bergodo pengiring (cucuk lampah) pada Kirab Bergodo Pusaka Tumbak Kyai Turun Sih dari Pendopo Parasamya Setda Sleman menuju lokasi pelaksanaan Upacara "Ridumadosing Kabupaten Sleman Ingkang Kaping 108".
"Pada saat yang sama dilaksanakan Upacara 'Bedhol Praja' (peringatan berpindahnya pusat pemerintahan) di Pendopo Ambarrukmo. Seremonial ini merupakan prosesi 'Lung Tunampi' (serah terima) Pusaka dari Panewu (Camat) Depok kepada Panitia Peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman," katanya.
Pusaka Gendogo ini kemudian dikawal bergodo menuju Pendopo Parasamya Setda Sleman. Dan sebelum prosesi upacara Hari Jadi diawali dengan Upacara Lung Tinampi Pusaka Tomba Kyai Turunsih dari Pj Sekretaris Daerah Eka Suryo Prihantoro kepada Ketua Panitia Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman Haris Martapa.*