Petani muda Indonesia diminta gunakan "smart farming"

id Kementan,Petani Muda,Smart Farming

Petani muda Indonesia diminta gunakan "smart farming"

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. ANTARA/HO-Kementan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani muda untuk menggunakan "smart farming" yang diharapkan bisa membantu petani muda meraih sukses yang pada akhirnya akan mendongkrak produksi pangan nasional.

"Smart farming merupakan metode pertanian modern yang dilakukan dengan cerdas. Hal ini dapat mendongkrak produktifitas, memperbaiki kualitas dan untuk menekan ongkos produksi," Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.

Dedi juga mengatakan Kementan juga mengingatkan kepada para petani muda untuk mempersiapkan strategi untuk mempertahankan harga jual dan mengembangkan produk olahan.

"Harga tidak bisa diatur dan itu tergantung pada keseimbangan supply dan demand pasar, sehingga petani harus menunggu harga jual yang bagus. Selain itu, petani dengan mengembangkan produk olahan akan memberikan valuable dan menambah keuntungan maksimal bagi petani," ujarnya.

Dukungan Kementan tersebut sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang terus memberikan dukungannya kepada petani muda untuk terus menjadi petani yang dapat memberikan contoh kepada petani lainnya.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia dapat menjadi faktor dalam keberlangsungan pangan nasional, untuk itu petani muda harus menjadi contoh kepada petani lain untuk lebih terlihat dalam pertanian,” ujar Amran.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementan dorong petani muda terapkan "smart farming"
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024