Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, program makan bergizi menjadi salah satu program yang penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 6-8 persen. Menurut Sri Mulyani, target tersebut dapat diwujudkan dengan memprioritaskan investasi pada sumber daya manusia (SDM) guna memacu produktivitas masyarakat.
“Dengan demikian, program perbaikan sumber daya manusia (SDM) termasuk melalui program makanan bergizi dan perbaikan reformasi kesehatan , perbaikan kualitas pendidikan serta penyempurnaan jaring pengaman sosial menjadi sangat penting dalam meningkatkan produktivitas SDM Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR ke-19 Masa Persidangan V 2023-2024 di Jakarta, Selasa.
Dalam pengembangan SDM, Bendahara Negara itu menyampaikan Indonesia perlu belajar dari negara lain seperti Korea Selatan dan Taiwan yang secara konsisten berinvestasi pada kualitas SDM. Hal ini mampu meningkatkan produktivitas sehingga dapat terlepas dari jebakan negara berpendapatan menengah (Middle-Income Trap/MIT).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani: Program makan bergizi penting bagi pertumbuhan ekonomi
Berita Lainnya
Dinkes Kulon Progo selenggarakan bimtek keamanan pangan untuk SPP-IRT
Rabu, 25 September 2024 10:04 Wib
Sri Sultan tunjuk Kepala Dispertaru sebagai penjabat Bupati Bantul
Selasa, 24 September 2024 17:24 Wib
Bupati Sleman Kustini berkomitmen membangun Sleman Barat jadi pusat pariwisata berbasis pertanian
Rabu, 11 September 2024 9:32 Wib
Sri Sultan gagas pembentukan tim kaji kebutuhan ojek daring
Selasa, 24 September 2024 0:34 Wib
Menkeu yakin pertumbuhan ekonomi kuartal III di atas 5 persen
Selasa, 24 September 2024 0:31 Wib
Menkeu minta DJP evaluasi soal dugaan bocornya data NPWP
Kamis, 19 September 2024 13:52 Wib
Pemkab Sleman serahkan bantuan RTLH guna tingkatkan kualitas rumah tinggal
Rabu, 11 September 2024 18:02 Wib
Sri Mulyani: Krisis iklim dapat sebabkan penurunan PDB 10 persen
Jumat, 6 September 2024 17:00 Wib