Kemendikbudristek sebit pengetahuan tradisional jawab keterbatasan teknologi Indonesia

id Jalur rempah ,MBJR,Dewa Ruci

Kemendikbudristek sebit pengetahuan tradisional jawab keterbatasan teknologi Indonesia

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid melepas keberangkatan KRI Dewaruci untuk memulai pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 di dermaga Markas Besar Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Jumat (7/6/2024). (ANTARA/Gilang Galiartha)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menyatakan pengetahuan tradisional bisa menjadi salah satu solusi dalam menjawab keterbatasan teknologi modern.  

“Astronomi Nusantara kita sebenarnya luar biasa. Di tengah nanti teknologi modern memperlihatkan keterbatasannya, tiba-tiba kita bisa kembali lagi beralih kepada pengetahuan tradisional untuk kepentingan kita,” katanya di dermaga Markas Besar Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Jumat. 

Salah satu pengetahuan tradisional tersebut adalah mengenai Astronomi Nusantara yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk membantu kehidupan sehari-hari seperti mengetahui masa tanam dan panen hingga menentukan arah dalam pelayaran.  

Terlebih, sejarah mencatat Indonesia merupakan negara maritim sehingga dunia maritim ini sebenarnya sangat dekat dengan masyarakat termasuk masyarakat di perkotaan besar seperti Jakarta. 

Di sisi lain, kenyataan Indonesia sebagai negara maritim mulai terlupakan dari kehidupan sehari-hari sehingga pemerintah melalui Kemendikbudristek berupaya membangun kembali budaya masyarakat berbasis maritim.  

Upaya tersebut dilakukan melalui pelayaran yang melalui rute-rute Jalur Rempah di Indonesia seperti pada 2020 menggunakan Kapal Arka Kinari menelusuri jejak jalur perdagangan rempah di Sorong, Banda Neira, Kepulauan Selayar, Makassar, dan Bali.

Proses berlanjut dengan penelitian dan Festival Bumi Rempah Nusantara yang digelar di 13 titik di antaranya Banda Neira, Maluku Utara, Makassar, Banjarmasin, Belawan, Pulau Bintan, dan Lhokseumawe pada 2021.  


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbud: Pengetahuan tradisional jawab keterbatasan teknologi
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024