Petenis Alcaraz tak yakin samai Nadal dan Djokovic
Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz mengatakan meniru kesuksesan Rafael Nadal dan Novak Djokovic tampaknya "tidak mungkin" setelah meraih gelar French Open perdananya dengan kemenangan atas Alexander Zverev.
Petenis berusia 21 tahun itu bangkit dari ketertinggalan untuk menang 6-3, 2-6, 5-7, 6-1, 6-2 dan meraih kemenangan Grand Slam ketiganya.
Kemenangan Alcaraz itu menjadikannya petenis termuda yang meraih gelar Grand Slam di tiga permukaan yang berbeda, yakni di lapangan keras, tanah liat, dan rumput.
Dengan pensiunnya Roger Federer, Nadal diperkirakan akan gantung raket tahun ini dan Djokovic mengalami musim yang buruk menurut standar tingginya, Alcaraz diperkirakan mendominasi olahraga tenis dalam beberapa tahun yang akan datang.
Meskipun sudah mengukir sejarah, kesempatan Alcaraz masih sangat lebar untuk menyamai rekor Nadal dengan 14 gelar French Open atau total 24 gelar Grand Slam milik Djokovic.
"Kedua hal itu di luar kebiasaan," ujar Alcaraz, seperti disiarkan AFP.
"Kamu harus menjadi alien untuk mendapatkannya. Apa yang dilakukan Rafa dengan 14 bisa dibilang mustahil, 24 Grand Slam yang saya harap bisa, tapi itu hampir mustahil. Kedua hal itu di luar kebiasaan..."
"Sebelum menghadapi final ini, dia (pelatih Juan Carlos Ferrero) mengatakan kepada saya, Anda akan berjuang untuk gelar Grand Slam ketiga Anda, dengan semua yang telah Anda lalui, dan Anda tahu bagian sulit dari memenangi Grand Slam, dan Djokovic memiliki 24," ujar petenis berusia 21 tahun itu.
"Jadi ini sulit dipercaya. Saat ini saya tidak bisa memikirkannya."
Alcaraz selanjutnya akan mengalihkan perhatiannya ke musim lapangan rumput dan mempertahankan gelar Wimbledon-nya.
Namun dia sudah bertekad untuk kembali ke Roland Garros bulan depan untuk Olimpiade Paris, di mana ia diperkirakan akan bermain bersama Nadal yang berusia 38 tahun di nomor ganda.
Berita sudah tayang di Antaranews.com dengan judul: Juara di tiga Grand Slam, Alcaraz pesimis samai Nadal dan Djokovic
Petenis berusia 21 tahun itu bangkit dari ketertinggalan untuk menang 6-3, 2-6, 5-7, 6-1, 6-2 dan meraih kemenangan Grand Slam ketiganya.
Kemenangan Alcaraz itu menjadikannya petenis termuda yang meraih gelar Grand Slam di tiga permukaan yang berbeda, yakni di lapangan keras, tanah liat, dan rumput.
Dengan pensiunnya Roger Federer, Nadal diperkirakan akan gantung raket tahun ini dan Djokovic mengalami musim yang buruk menurut standar tingginya, Alcaraz diperkirakan mendominasi olahraga tenis dalam beberapa tahun yang akan datang.
Meskipun sudah mengukir sejarah, kesempatan Alcaraz masih sangat lebar untuk menyamai rekor Nadal dengan 14 gelar French Open atau total 24 gelar Grand Slam milik Djokovic.
"Kedua hal itu di luar kebiasaan," ujar Alcaraz, seperti disiarkan AFP.
"Kamu harus menjadi alien untuk mendapatkannya. Apa yang dilakukan Rafa dengan 14 bisa dibilang mustahil, 24 Grand Slam yang saya harap bisa, tapi itu hampir mustahil. Kedua hal itu di luar kebiasaan..."
"Sebelum menghadapi final ini, dia (pelatih Juan Carlos Ferrero) mengatakan kepada saya, Anda akan berjuang untuk gelar Grand Slam ketiga Anda, dengan semua yang telah Anda lalui, dan Anda tahu bagian sulit dari memenangi Grand Slam, dan Djokovic memiliki 24," ujar petenis berusia 21 tahun itu.
"Jadi ini sulit dipercaya. Saat ini saya tidak bisa memikirkannya."
Alcaraz selanjutnya akan mengalihkan perhatiannya ke musim lapangan rumput dan mempertahankan gelar Wimbledon-nya.
Namun dia sudah bertekad untuk kembali ke Roland Garros bulan depan untuk Olimpiade Paris, di mana ia diperkirakan akan bermain bersama Nadal yang berusia 38 tahun di nomor ganda.
Berita sudah tayang di Antaranews.com dengan judul: Juara di tiga Grand Slam, Alcaraz pesimis samai Nadal dan Djokovic