Bantul masih aman dari kekeringan dampak kemarau

id BPBD Bantul ,Kejadian kekeringan ,Dampak kemarau,kekeringan Bantul

Bantul masih aman dari kekeringan dampak kemarau

Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan masyarakat daerah ini masih aman dari kejadian kekeringan dampak musim kemarau, karena hingga kini belum ada permohonan bantuan air bersih dari warga.

"Meski bulan Juni ini sudah masuk musim kemarau, sampai saat ini belum ada permohonan droping air bersih untuk masyarakat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol saat dikonfirmasi di Bantul, Jumat.



Menurut dia, seperti pengalaman tahun sebelumnya, masyarakat di sebagian wilayah Bantul kesulitan air bersih dampak kemarau, namun karena ketersediaan air di sumber air masih ada, masyarakat masih bisa tercukupi kebutuhan air bersihnya.

Meski demikian, kata dia, masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam menggunakan air agar kebutuhan air dapat tercukupi, meski begitu pemerintah daerah melalui BPBD Bantul siap memberikan bantuan air bersih apabila masyarakat membutuhkan.

"Untuk anggaran bantuan air bersih yang disiapkan pada musim kemarau atau droping air bersih tahun ini sebesar Rp21,3 juta, atau kurang lebih sebanyak 426 tangki air," katanya.

Meski begitu, kata dia, bantuan air bersih yang disiapkan bisa bertambah menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, juga seperti tahun sebelumnya, akan mendapat dukungan dari lembaga non-pemerintah dalam distribusi air bersih kepada masyarakat.

Lebih lanjut, dia mengatakan dalam beberapa hari terakhir, Bantul sedang mengalami fenomena La Nina lemah, yang mana terjadi hujan, namun curah hujannya tidak lebat. Fenomena ini belum tentu mengisi suplai air tanah yang terhubung ke sumur-sumur masyarakat.



"Walaupun sekarang air sumur juga masih ada dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat harus tetap tahu kadar pemakaian air yang bijak," katanya.

Dia mengatakan berdasarkan pemetaan, di wilayah Bantul yang rawan terdampak kekeringan, seperti di sebagian wilayah Kecamatan Dlingo, Pundong, Imogiri, Piyungan. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan relawan untuk memantau kondisi wilayah tersebut.