Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI meminta agar tanaman kratom tetap tidak digunakan oleh masyarakat selama masa riset atas instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), kecuali untuk kepentingan penelitian.
"Kratom memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh, terlebih jika digunakan dengan dosis tinggi," ujar Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom dalam keterangan tertulis resmi di Jakarta, Jumat.
Namun hingga kini, kata dia, budidaya dan konsumsi kratom masih belum diatur dalam Undang-Undang (UU) Narkotika, sehingga BNN mengusulkan untuk dilakukan penelitian teknis tentang kratom.
Adapun Presiden Jokowi menginstruksikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk meneliti lebih lanjut manfaat tanaman kratom yang disebut memiliki kandungan narkotika. Hasil riset lanjutan ditargetkan rampung pada Agustus 2024.
Instruksi itu diberikan Presiden saat menggelar rapat internal tentang kebijakan dalam penanganan, pemanfaatan, dan perdagangan tanaman kratom di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/6).
Sejak 2022, Marthinus menuturkan BNN telah merehabilitasi 133 orang penyalahguna kratom dengan ciri-ciri klinis seperti yang terjadi pada penyalahguna zat opioid, yakni kecemasan, tegang, muntah, pusing, dan mual.
Beberapa kebijakan dari lembaga terkait, seperti Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah melarang penggunaan kratom dalam obat bahan alam.
Selain itu, lanjut dia, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan narkoba dan kejahatan (United Nations Office on Drugs and Crime/UNODC) juga tetap pada kebijakannya bahwa kratom dan semua turunannya berada dalam pengawasan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang akan terus memonitor literatur ilmiah serta perkembangan kratom di seluruh dunia.
Sikap BNN Berdasarkan Surat Edaran BNN 2019 (SE Kepala BNN Nomor B/3985/X/KA/PL.02/2019/BNN tahun 2019) terkait peredaran dan penyalahgunaan kratom di Indonesia, kata dia, mendukung keputusan Komnas Perubahan Penggolongan Narkotika dan Psikotropika bahwa tanaman kratom merupakan narkotika golongan I.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNN RI minta kratom tetap tidak digunakan masyarakat selama masa riset
Berita Lainnya
Kapolri bakal sidak dan tindak tegas polisi yang terlibat narkoba
Sabtu, 9 November 2024 6:36 Wib
BNN ungkap satu keluarga terjerat kasus pabrik narkoba di Serang
Jumat, 4 Oktober 2024 6:05 Wib
Begini modus pencucian uang terpidana mati kasus narkotika
Rabu, 18 September 2024 22:34 Wib
BNN RI musnahkan 278,91 kg narkotika, selamatkan 382.178 jiwa
Selasa, 20 Agustus 2024 12:42 Wib
Bupati menyerahkan SK remisi kepada ratusan warga binaan lapas di Sleman
Minggu, 18 Agustus 2024 5:26 Wib
100 WNI terjerat kasus narkotika di mancanegara
Selasa, 6 Agustus 2024 9:59 Wib
Polisi Federal Australia dukung tangani narkotika tuai apresiasi BNN RI
Sabtu, 13 Juli 2024 20:02 Wib
BNN RI-Bakamla memperketat pengamanan perairan Indonesia dari sindikat narkotika
Kamis, 11 Juli 2024 10:34 Wib