BKKBN DIY menyatukan gerak langkah keluarga untuk turunkan kasus stunting

id BKKBN DIY ,Hari Keluarga Nasional ,Penurunan stunting

BKKBN DIY menyatukan gerak langkah keluarga untuk turunkan kasus stunting

Pelaksana Tugas Kepala Perwalian BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah memberikan pemaparan saat temu bersama media di Yogyakarta, Senin (15/7/2024). (ANTARA/Hery Sidik)

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024 sebagai upaya menyatukan gerak langkah keluarga di daerah itu dalam percepatan penurunan kasus stunting.

Pelaksana Tugas Kepala Perwalian BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah dalam acara temu media di Yogyakarta, Senin, mengatakan BKKBN DIY tahun ini menyelenggarakan peringatan Harganas XXX tingkat DIY yang puncaknya dipusatkan di Kabupaten Kulon Progo pada 21 Juli 2024.

"Tetapi kita juga punya rangkaian kegiatan yang sudah kita laksanakan sejak sekarang, jadi kegiatan Hari Keluarga Nasional ini adalah bagaimana kita menyatukan gerak langkah keluarga Indonesia untuk menurunkan stunting," katanya.

Melalui kegiatan Harganas, BKKBN DIY berkomitmen mendukung program nasional menuju Indonesia Emas 2045.

"Kita mulai dari Kulon Progo untuk DIY, dan DIY untuk Indonesia, dan kegiatan ini akan betul-betul akan memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat, dan melibatkan masyarakat untuk sama sama kita melakukan percepatan penurunan stunting," katanya.

Dia mengatakan angka stunting DIY yang meliputi empat kabupaten dan satu kota itu, tercatat 18 persen. Pemerintah pusat menargetkan tahun ini angka stunting turun menjadi 14 persen.

Oleh sebab itu, kata dia, pada peringatan Harganas tahun ini seluruh elemen bangsa dan masyarakat, termasuk unsur media, di daerah setempat diajak membantu dalam percepatan penurunan stunting di DIY.

Dia mengatakan tema peringatan Harganas 2024, "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas" dengan harapan keluarga-keluarga secara baik menyiapkan pembangunan keluarga baru sejak dini atau sejak masa calon pengantin.

"Sampai betul-betul nanti menjadi pasangan usia subur, seorang ibu, seorang ayah yang memiliki anak sehat, dan Indonesia emas sebagai cita cita kita tahun 2045, yang notabene 21 tahun lagi dari sekarang bisa tercipta keluarga Indonesia yang berkualitas dan Indonesia emas," katanya.