Ringgo dan Dian Sastro mengakui jadi "kurang gaul" perkara bahasa "67"

id Ringgo Agus Rahman, Dian Sastrowardoyo, Esok Tanpa Ibu, film Esok Tanpa Ibu, Mothernet, film Mothernet

Ringgo dan Dian Sastro mengakui jadi "kurang gaul" perkara bahasa "67"

Aktris Dian Sastrowardoyo saat konferensi pers peluncuran poster dan cuplikan film "Esok Tanpa Ibu" ("Mothernet") di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (15/12/2025). ANTARA/Abdu Faisal

Jakarta (ANTARA) - Aktor film Indonesia Ringgo Agus Rahman dan Dian Sastrowardoyo dikenal sebagai ikon generasi muda yang dikategorikan paling relevan dengan bahasa "gaul" di era 2000-an, sebelum kini menjadi orang tua.

Dalam konferensi pers peluncuran poster dan cuplikan film "Esok Tanpa Ibu" ("Mothernet") di kawasan Senayan, Jakarta, Senin, Dian dan Ringgo mengaku perlu persiapan dalam memahami bahasa gaul generasi terbaru, khususnya terkait istilah "67" (six-seven) yang populer pada 2025.

"Gue kepingin kayak ngerti, gitu kan, kayak paham banget gitu. Gue googling artinya 67. Cringe banget ya," kata Dian.

Lebih lanjut, pemeran Laras dalam film "Esok Tanpa Ibu" itu mengatakan kesenjangan bahasa gaul sangat terasa ketika di rumah, terutama di depan meja makan saat ia dan suami merasa harus menyerah tersingkir dari klaim sebagai "anak muda gaul pada masanya" ketika anak-anak mulai berbahasa dengan kata-kata mereka.

Dian merasa bahasa gaul anak-anak muda masa kini sudah tidak relevan dengannya, entah mengapa terdengar kurang cocok, "jayus" (cringe), saat didengar oleh putra dan putrinya.

"'Bunda no, no stop. That's not my mouth. Enggak ya, enggak boleh ya,' saya (khawatir) digituin," tutur Dian.

Sementara itu, Ringgo Agus Rahman, pemeran Hendi dalam film "Esok Tanpa Ibu", memandang fenomena istilah baru tersebut sebagai bagian dari perkembangan yang harus diantisipasi, meskipun ia sendiri dulunya adalah salah satu representasi anak muda gaul pada masanya.

"Sekarang anakku masih berusia sembilan tahun, jadi perlu pengalaman orang tua lain sebagai pembelajaran," kata Ringgo.

Bagi Ringgo, membicarakan anak adalah topik yang paling seru dan penting — melebihi topik lain — ketika ia berada di luar rumah.

Sehingga ia bisa aktif mengumpulkan informasi dan bahkan sudah merencanakan skenario masa depan hingga anaknya kuliah, mempersiapkan diri menghadapi tantangan komunikasi baru.

​Baik Dian maupun Ringgo sepakat, terlepas dari seberapa "gaul" mereka di masa lalu, sebagai orang tua, mereka harus terus mengantisipasi dan mempersiapkan diri menghadapi perkembangan anak yang kian cepat di era digital.

Film "Esok Tanpa Ibu", yang mengangkat tema sentral komunikasi dan teknologi dalam keluarga, dijadwalkan tayang perdana di bioskop Indonesia mulai 22 Januari 2026.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ringgo dan Dian Sastro akui jadi "kurang gaul" perkara bahasa "67"

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.